Page 61 - PERTEMPURAN TELUK CIREBON
P. 61

Pertempuran Teluk Cirebon





                        lama kelamaan diucapkan oleh kebanyakan orang dengan
                        grage berasal dari kata Glagi yaitu nama udang kecil untuk

                                       39
                        membuat terasi . Jika merujuk pada kata glagi maka kita
                        bisa  melihat  bahwa  penaman  Cirebon  diambil  dari

                        pekerjaan  yang  mendominasi  masyarakat  Cirebon  yaitu

                        sebagai nelayan, petani garam dan juga pengrajin terasi.



                        A.  Keadaan Geografis Karesidenan Cirebon

                            Pelabuhaan di Wilayah Cirebon merupakan pelabuhan
                        penting  yang  terletak  di  sekitar  pesisir  utara  Laut  Jawa.

                        Pelabuhan  Cirebon  tidak  hanya  penting  bagi  kegiatan

                        pelayaran  disekitar  kepulauan  Indonesia,  tetapi  juga
                        pelayaran  mancanegara.  Selaian  memiliki  pelabuhan,

                        Cirebon  juga  memiliki  sungai-sungai  yang  mendukung
                        terjadinya  mobilitas  dari  daerah  pedalaman  ke  daerah

                        pesisir.  Seperti  yang  dicatat  oleh  Tome  Pires  ketika
                        mengunjungi  Cirebon  bahwa  Cherimon  berlokasi  di

                                                        40
                        sekitar tiga league di dekat sungai . Kemungkinan sungai-
                        sungai yang disebut Tome Piers adalah sungai Kesunean
                        atau sungai Kriyan, Sungai Cimanuk disebelah utara dan

                        sungai  Losari  disebalah  timur  yang  memiliki  peran

                        sebagai salah satu jalur penghubung daerah pesisir dengan





                        39 Adeng.dkk. Kota Dagang Cirebon Sebagai Bandar Jalus Sutera,
                        (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI Jakarta : Jakarta 1998),
                        hal. 11
                        40 Tome Pires. Suma Oriental, (Ombak : Yogyakarta, 2016),  hal. 239




                                                   48
   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66