Page 65 - PERTEMPURAN TELUK CIREBON
P. 65
Pertempuran Teluk Cirebon
Bahkan kelompok Syah Bandar dalam golongan
menengah lebih didominasi oleh pendatang. Sedangkan
golongan ketiga adalah golongan bawah yaitu masyarakat
biasa yang rata-rata berprofesi sebagai nelayan, pengrajin
garam, terasi, pedagang kecil dan petani. Para petani yang
dimaksud lebih pada para petani yang tidak memiliki
45
tanah garapan sendiri atau dikenal dengan buruh tani .
Kondisi sosial masyarakat Cirebon pada masa
kolonisasi Belanda maupun Jepang tidak jauh berbeda,
masyarakat tetap berada dalam kondisi ekonomi yang
relatif buruk. Begitu pula pada masa awal pasca
proklamasi, kondisi sosial yang buruk dapat dilihat dari
jenis pakaian yang dikenakan, setiap jenis mencerminkan
status sosial dalam masyarakat Cirebon. Pada umumnya
jenis pakaian yang digunakan adalah pakaian yang terbuat
dari kain lena dengan mutu kain yang tergolong rendah.
Untuk para pekerja kasar yang tergolong masyarakat
ekonomi rendah mereka terpaksa mengenakan celana
karung dan sarung karena tidak bisa membeli pakain
46
kain .
Kondisi sosial yang kurang baik tidak berbanding
lurus dengan sektor pendidikan. Cirebon sejak masa
Hindia-Belanda merupakan salah satu kota yang memang
45 Adeng dkk, op.cit.,hal. 44
46 Riean Meiliadin.Peranan Pasukan Kancil Merah Pada Masa Perang
Kemerdekaan Indonesia II Di Cirebon 1948-1949, (Yogyakarta :
Universitas Negeri Yogyakarta, 2015) , hal. 30
52