Page 91 - PERTEMPURAN TELUK CIREBON
P. 91

Pertempuran Teluk Cirebon





                           Perwira KM karena salah satu syarat menajdi seorang
                           perwira  KM  adalah  merupakan  orang  berkebangsaan

                           Belanda  dan  mendapat  rekomendasi  dari  perwira
                           Belanda.  Suatu  hal  yang  sangat  sulit  diperoleh  bagi

                           rakyat  Indonesia.  Kedudkan  pemuda  yang  bergabung

                           dalam  KM  hanya  sebagai  Bootslieden  (Pelaut/klasi),
                           torpedomaker  (ahli  torpedo),  Timmerman  (tukang

                           kayu), ziekenverpleger (perawat), schrijver (juru tulis),
                                                                    62
                           muzikant  (ahli  music),  strokers  (stroker).   Meskipun
                           terjadi diskriminasi tetapi ini merupakan satu-satunya

                           peluang  yang  diberikan  oleh  Belanda  bagi  penduduk
                           Indonesia  untuk  tergabung  dalam  keangakatanlautan.

                           Berawal  dari  KM,  pemuda  Indonesia  membentuk
                           perkumpulan  Inlandshe  Marine  Bond  (IMB)  yang

                           bertujuan  untuk  menciptakan  rasa  persatuan  dan

                           membina  rasa  cinta  tanah  air  sebagai  suatu  bangsa
                           bahari.

                               Pada  masa  penjajahan  Jepang,  kemaritiman  lebih
                           berkembang  meskipun  pada  dasarnya  tetap  berpusat

                           pada  strategi  Jepang  dalam  menghadapi  perang
                           pasifik.  Pada  masa  ini  dibagngun  banyak  sekolah-

                           sekolah terkait kemaritiman seperti sekolah pelayaran

                           tinggi,  sekolah  perikanan,  sekolah  bangunan  kapal,
                           sekolah  pelayaran  rendah,  dan  sekolah  pelayaran

                           pembantu  kaigun  butai.  Sekolah-sekolah  tersebutlah


                        62  Sudono Jusuf. Sedjarah Perkembangan Angkatan Laut (Jakarta :
                        Departemen Keamanan Pusat Sedjarah ABRI, 1971), hal. 15




                                                   78
   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96