Page 38 - wbc agustus pages
P. 38
SOSOK
Intelijen
Bukan
Penegak
Hukum Abdul Rachman
Jika disebutkan nama Abdul Rahman untuk mengikuti diklat Intelligence specialist
mungkin tak banyak pegawai Bea Cukai yang officer course tahun 1990 dan ke Manila,
mengenalnya, tapi jika disebutkan Rambo Filipina untuk mempelajari Case Management
banyak pegawai muda yang mengenalnya di tahun 1994. Tahun berikutnya 1995, Rambo
bahkan ketika sudah purnabakti terutama yang mempelajari Intelligence Management, DEA, di
dinas di unit Penindakan dan Penyidikan (P2) Singapore.
atau mungkin mengikuti kelas intelijen di
pusdiklat. Tidak hanya mengusai teori tapi berkat
kejeliannya hampir tiap minggu saat bertugas di
Abdul Rachman lahir di Sidrap 17 Juli 1947 bandara Rambo menangkap penyelundup yang
dan merupakan lulusan Sarjana Ekonomi dari menyembunyikan barang di badan seperti emas
Unversitas Minahasa (Unhas). Bergabung batangan, perhiasan emas, permata berlian,
dengan bea cukai pada 1 November 1972. mutiara, obat china dan lain-lain. Sebelumnya,
Mengikuti pendidikan selama 3 tahun kemudian di Majene, Sulawesi Barat bersama tim
berkarir di Bea Cukai selama 27 tahun dengan menangkap candu 13 kg.
menjadi pemeriksa selama 3 bulan, kemudian
3 bulan lagi bertugas hangar. Rachman juga Tanpa bermaksud besar kepala tapi karena
pernah menjadi kepala kantor 6 tahun di dua pengalamannya 7 tahun bertugas di airport
tempat yang masing-masing 3 tahun. Dan membuat Rambo menghafal gerak-gerik tubuh
dalam karirnya sekitar 22 tahun Abdul Rahman seorang penyelundup. Rambo berkelakar,
ditempatkan di unit Penindakan dan Penyidikan “Dia baru melangkah saya sudah tahu itu
(P2). penyelundup.”
Untuk memperdalam keahliannya terutama Berbekal teori dari pendidikan-pendidikan
Intelijen, Rambo dikirim ke Canberra, Australia yang diikutinya dan pengalamannya berdinas
36 | Volume 50, Nomor 8, Agustus 2018 - Warta Bea Cukai