Page 83 - Gagasan Inovasi Pendidikan Volume 4
P. 83
Inspiring Lecturer Paragon
menunjukkan bahwa anak alfa tidak terlalu suka berbagi, tidak suka
mengikuti aturan, dan cenderung individualistis.
Perubahan perilaku bermain generasi alfa tidak serta merta
memantapkan stereotipe generasi rebahan seperti halnya pada
generasi Y dan Z. Sebenarnya generasi alfa ini sangat aktif, mereka
bukan tipe anak yang bisa duduk diam saat belajar sehingga metode
belajar konservatif (melaui media buku saja) tidak akan cocok untuk
geneasi ini. Selain itu, generasi alfa sangat senang bereksplorasi dan
mencari jawaban dengan cara mereka sendiri. Mereka tidak akan puas
hanya dengan cerita dari orang lain sehingga mereka merasakan
perlunya mengalami hal-hal yang menarik, baik itu secara langsung,
maupun melalui hasil eksplorasinya di dunia maya. Sekolah non-
formal atau alternatif seperti sekolah alam akan memberikan anak alfa
ruang yang positif dalam mengespresikan minatnya.
Karakter lain dari anak generasi alfa adalah lebih senang
sesuatu yang cepat dan instan. Hal tersebut juga akan berpengaruh
pada kemampuannya menyelesaikan masalah karena anak generasi
alfa lahir dan hidup di tengah-tengah kemajuan teknologi. Walau
demikian, daya kreativitas anak sangat tinggi. Anak generasi alfa
sangat kritis dan tidak mudah menerima informasi sehingga terjadi
perubahan cara pandang anak di sekolah. Anak generasi alfa dikenal
lebih efektif dengan pola pembelajaran yang difokuskan pada
kontekstualisasi teori, keterampilan teknis, konseptual, dan
interpersonal.
71