Page 257 - Modul P5 Spenfoursada
P. 257

Cara Budidaya

             Perbanyakan tanaman Markisa umunnya dilakukan dengan biji dan setek cabang. Bibit dapat ditanam

             di kebun setelah punya tinggi lebih dari 50 cm (berdaun 3-4 helai). Tanah dicangkul dengan baik agar

             gulma dan alang-alang yang tumbuh hilang hingga ke akar-akarnya. Lubang tanam dibuat dengan
             ukuran 40 cm x 40 cm dengan kedalaman 30-40 cm. Setiap lubang diberi pupuk kandang yang telah
             matang  sebanyak  10  kg.  Bibit  yang  telah  cukup  umur  ditanam  dalam  lubang.  Jarak  antar  lubang

             tanam 2 m x 5 m. Bibit dalam polibag sebaiknya ditanam pada akhir musim hujan (menjelang musim

             kemarau).  Penanaman  markisa  pada  akhir  musim  kemarau  (menjelang  musim  hujan)  akan
             memperlambat  umur  berbunga,  yakni  setelah  10-12  bulan.  Penanaman  pada  akhir  musim  hujan

             menyebabkan  tanaman  akan  berbunga  pada  umur  sekitar  enam  bulan.  Tanaman  markisa  dapat
             dirambatkan pada pohon hidup atau kayu Gliricidia. Markisa yang dirambatkan dengan sistem pagar

             produksinya lebih tinggi.

             Pemeliharaan

             Pemupukan  dengan  NPK  (15:15:15)  sebanyak  25-100  g  per  tanaman,  tergantung  umurnya.

             Dianjurkan perambatan dengan sistem pagar. Jaraknya 3 m agar pengaturan cabang lebih mudah dan
             dapat  dikombinasi  dengan  tanaman  lain  (misalnya  kopi).  Sebagai  tiang  pagar  dapat  digunakan

             tanaman hidup (Gliricidia, kayu jaran Lannea grandis). Untuk menjalarkan batang markisa digunakan
             kawat  yang  dibentangkan  mendatar  seperti  pada  perambatan  tanaman  anggur.  Setelah  bibit  yang

             ditanam di sepanjang pagar (jarak 2-3 m) mencapai bentangan kawat terbawah, ujung bibit segera
             dipotong.  Dari  tunas  yang  tumbuh,  dipilih  tiga  tunas  yang  kekar.  Dua  tunas  dijalarkan  pada

             bentangan  kawat  terbawah  dan  satu  lagi  dibiarkan  tumbuh  mencapai  bentangan  kawat  di  atasnya.
             Pekerjaan seperti ini diulangi hingga semua kawat bentang dijalari oleh 1-2 tunas yang merupakan

             cabang buah. Bunga muncul pada ketiak daun, biasanya berdaun tunggal. Bila cabang-cabang buah
             belum  berbunga  maka  ujung  cabang  perlu  dipotong  (dipotes).  Buah  akan  bergantung  pada  kawat

             tersebut.  Namun,  petani  di  Indonesia  tidak  pernah  melakukan  pemangkasan  seperti  ini  sehingga
             produksinya rendah.














                                                                                @smpnegeri4sukasada_2022
   252   253   254   255   256   257   258   259   260   261   262