Page 11 - e-Modul Sejarah SMK MST-2
P. 11
Dewan Keamanan PBB membentuk sebuah belah pihak yang bertikai untuk mengadakan
komisi konsuler yang beranggotakan beberapa perundingan. Dalam perundingan itu,
konsul jenderal di Indonesia untuk mengawasi Indonesia dengan tegas menolak garis
jalannya gencatan senjata. Komisi konsuler demarkasi yang dipaksakan oleh pihak Belanda.
diketuai oleh Konsul Jenderal Amerika Serikat,
yaitu Dr. Walter Foote, sedangkan menyelesaikan pertikaian. Usul Amerika
anggotanya terdiri dari Konsul Jenderal Cina, Serikat itu diterima baik oleh DK PBB yang
Belgia, Prancis, Inggris, dan Australia. kemudian memberikan kesempatan kepada
kedua belah pihak untuk memilih sendiri satu
Walaupun gencatan senjata itu diawasi oleh negara sebagai wakilnya. Indonesia kemudian
komisi konsuler, pihak Belanda ternyata tidak memilih Australia, Belanda memilih Belgia, dan
menaati perintah tersebut. Belanda tetap saja kedua negara itu menetapkan Amerika sebagai
mengadakan serangan-serangan dan berusaha
menduduki wilayah-wilayah Republik penengah.
Indonesia. Batas terakhir dari wilayah-wilayah
yang dikuasainya ditetapkan Belanda sebagai Maka, terbentuklah Komisi Jasa-Jasa Baik yang
garis demarkasi yang kemudian dikenal kemudian terkenal dengan nama Komisi Tiga
dengan “Garis van Mook”. Negara (KTN). Dalam KTN ini, Australia
diwakili oleh Richard Kirby, Belgia
Akibat pelanggaran itu, Dewan Keamanan diwakili Paul van Zeeland, dan Amerika
Perserikatan Bangsa-Bangsa kemudian
memang-gil kembali wakil-wakil dari kedua diwakili oleh Dr. Frank Graham. Pada
mengusulkan agar sebaiknya dibentuk sebuah tanggal 27 Oktober 1947, wakil-wakil KTN
komisi jasa-jasa baik untuk membantu telah tiba di Jakarta untuk melaksanakan
Dalam perdebatan itu, Amerika Serikat tugasnya.
3. Perundingan Renville
Dokument by Kompas TV
e-Modul SMK kls X 11
Sejarah Indonesia Bab-1 Semester 2