Page 15 - e-Modul Sejarah SMK MST-2
P. 15
6. Konferensi Inter-Indonesia
Sebagai tindak lanjut dari hasil-hasil Perjanjian Dalam konferensi itu dibicarakan pula bentuk
Roem-Royen, pemerintah Republik Indonesia kerja sama RIS dengan pemerintah Belanda
segera mengadakan persiapan-persiapan untuk dalam perserikatan uni, serta masalah
menghadapi Konferensi Meja Bundar (KMB). kewajiban RIS dan Belanda sehubungan dengan
Pemerintah Republik Indonesia kemudian penyerahan kekuasaan.
mengadakan pendekatan dengan pihak BFO
atau Badan Musyawarah Negara-negara Keputusan penting lainnya adalah bahwa BFO
Federal untuk menciptakan satu front dalam menyokong tuntutan Republik Indonesia atas
menghadapi Belanda pada KMB. penyerahan kedaulatan, tanpa ikatan-ikatan
politik atau ekonomi. Di bidang militer,
Republik Indonesia dan pihak BFO konferensi memutuskan antara lain sebagai
(Bijeenkomst voor Federal Overleg) akhirnya berikut:
mengadakan pertemuan pada tanggal 19-22
Juli 1949 di Yogyakarta. Pertemuan • Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat
dilanjutkan kembali tanggal 31 Juli-2 Agustus (APRIS) adalah Angkatan Perang Nasional.
1949 di Jakarta. Pembicaraan dalam • TNI menjadi inti APRIS dan akan menerima
orang-orang Indonesia yang ada di dalam
konferensi itu hampir seluruhnya mengenai KNIL, VB (Veiligherd Bataljons), dan kesatuan-
masalah pembentukan Republik Indonesia kesatuan tentara Belanda lainnya dengan
Serikat (RIS), terutama mengenai tata susunan syarat-syarat yang akan ditentukan lebih
dan hak pemerintah RIS di satu pihak dan hak lanjut.
negara- negara bagian di pihak lain.
e-Modul SMK kls X 15
Sejarah Indonesia Bab-1 Semester 2