Page 30 - Renungan El-Bethel November
P. 30
T
A
N
T
R
K
A
A
E
N M
D
G
K
N
S
K
A
A
A
A
N
A
N B
E
E
J
I
B
K
KEBIJAKSANAAN MENDATANGKAN BERKAT
Efesus 5:17
“Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan”
Efesus 5 : 1-21
ata
ata Bodoh (ayat 17) dalam terjemahan bahasa lain diartikan dengan kata “unwise” yang berarti tidak
bijak. Berbeda dengan arti kata pintar dan bodoh yang kita kenal selama ini. Dalam alkitab, kebodohan
K Ksama dengan ketidakbijaksanaan sedangkan sebaliknya kata pintar berarti kebijaksanaan. Salah
satu hal yang menjadi penanda kita adalah anak – anak terang adalah menjadi bijaksana.
Dalam ayat 17, orang yang bijaksana diartikan sebagai orang yang mengerti kehendak Tuhan.
Menjadi orang yang bijaksana, kuncinya adalah dengar – dengaran dengan Roh Kudus dalam setiap
aspek kehidupan, untuk keputusan – keputusan yang diambil dalam hidup sehari – hari. Orang bijaksana
adalah orang yang mampu melihat dari sudut pandang Allah dan kemudian mengerti tindakan yang
harus dilakukan. Itu berarti orang bijaksana tidak bersandar pada pengertian dan kehendaknya sendiri.
Orang yang selalu mendengar Roh Kudus akan memiliki mata dan telinga yang terlatih dan tajam untuk
mengenali kehendak Tuhan. Sama seperti setiap musim ada tandanya, musim hujan ditandai langit
selalu mendung, musim gugur ditandai daun berguguran, musim kemarau ditandai dengan udara yang
panas. Kita hanya perlu melihat dan mendengar untuk mengenali setiap tanda – tanda dari musim dan
waktu Tuhan.
Kenapa kita perlu menjadi orang yang bijaksana? Karena kebijaksanaan itu mendatangkan berkat.
Dalam sebuah perumpamaan tentang hamba yang setia dan hamba yang jahat, hamba yang memiliki
5 dan 2 talenta dibawa turut dalam kebahagiaan tuannya karena mereka berhasil mengerjakan perintah
tuannya.
Orang bijaksana adalah orang yang yang dapat dipercaya. Orang yang dapat dipercaya adalah orang
yang selalu bertanggung jawab dengan apa yang dipercayakan kepadanya. Hamba yang tahu kehendak
tuannya tetapi tidak melakukannya akan dicampakkan, sedangkan hamba yang melakukan kehendak
tuannya akan mendapatkan berkat dan diberi tanggung jawab yang lebih besar.
Sama seperti perumpamaan tentang gadis yang bodoh dan yang bijaksana, gadis yang bijaksana
selalu bersiaga dan dapat mengenali waktu dan kehendak Tuhan, sehingga mereka bisa ikut berpesta
dengan tuannya.
Bahkan kebijaksanaan kita bisa membawa berkat buat orang lain, sama seperti kebijaksanaan
Yusuf yang membuatnya bisa memberi makan bangsanya dan bangsa lain disaat waktu kelaparan. Dan
untuk melakukan itu kita hanya perlu menundukkan pikiran, perasaan dan kehendak kita agar bisa selalu
mendengar dan merenungkan apa yang Tuhan mau dan melakukan setiap hal dengan tepat. Yosua
1:8 “Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam,
supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan
demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.
PERENUNGAN MINGGU
1. Sudahkah kita menjadi anak – anak Allah yang bijaksana ?
2. Seberapa sering kita dengar – dengaran dengan Roh Kudus dalam setiap aspek kehidupan kita ?
3. Apakah kita sudah selalu menundukkan pikiran, perasaan dan kehendak kita agar selalu kehendak
MINGGU
Bapa yang jadi ?
DOA
“Bapa, kami berdoa kami letakkan pikiran, perasaan, dan kehendak kami dibawah tangan-Mu. Kami
tundukkan setiap keinginan daging kami supaya kami boleh mendengar dan mengerti setiap kehendak-
Mu. Ajari kami untuk selalu dengar – dengaran dengan suara-Mudalam setiap aspek kehidupan kami. 28 NOVEMBER 2021
Ajari kami menjadi anak – anak yang bijak yang mengenali kehendak hati Bapa kami. Di dalam nama
Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.”
(Mentari)