Page 27 - Renungan El-Bethel November
P. 27
R
E B
A
D O
E
I
F L
F
H
E
T
THE BREAD OF LIFE
Yohanes 6:35
“Akulah roti hidup, barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia
tidak akan haus lagi.”
Yohanes 6:25-59
ebuah frasa yang patut dibaca dan direnungkan kembali. Konteks ayat di atas adalah konteks
e
ua
b
h
bagaimana kita adalah orang-orang yang akan dipuaskan oleh makanan dan minuman yang adalah
S STuhan sendiri. Hidup-Nya yang dipecahkan akan membuat kita kenyang dan puas akan Dia. Ada
satu hal yang terbersit beberapa waktu lalu saat sedang berdoa, bahwa roti bukan hanya untuk membuat
kenyang, tapi roti juga untuk “Dinikmati.” Di dalam terjemahan yang lain arti dari roti di sini bukan hanya
Bread, tapi juga Cake of Bread.
Sesuatu yang bukan hanya mengenyangkan, tetapi juga ada rasa untuk dinikmati. Mengikut Tuhan
bukan hanya kita kenyang, namun juga kita harus bisa menikmati manisnya kebaikan-Nya, kemurahan-
Nya. Daud pernah berkata di dalam Mazmur, “Kecaplah dan lihatlah betapa baiknya Tuhan itu.” Sebagian
besar orang susah sekali untuk menikmati Tuhan dan mengecap Dia di dalam kehidupan. Untuk
menikmati Dia dalam kehidupan kita salah satu poin yang akan saya tekankan di bawah ini adalah;
Perhatikan cerita hidup kita. Perhatikan perjalanan hidup dari dulu sampai sekarang. Sepuluh tahun
lalu kita bukan siapa-siapa. Namun hari ini sudah ada yang ditambahkan dalam hidup jasmani dan rohani.
Perhatikan titik-titik di mana kita berjumpa dengan Tuhan, tahun berapa, bulan apa, tanggal berapa, dan
mencoba mengingat kembali NARASI yang baik dalam hidup kita. Hal ini akan membuat kita mengerti
arti “Menikmati Tuhan.”
Banyak dari kita tidak mengingat kembali perjalanan hidup, kisah cinta bersama Tuhan, yang
akhirnya membuat kita kelaparan rohani dan jauh dari kata menikmati Tuhan. Salah satu ketakutan Iblis
yang terbesar adalah ketika kita makan roti hidup dan berhasil menikmatinya. Itu sebabnya, Iblis selalu
melempar dan mengingatkan “Narasi Buruk” tentang hidup kita. Iblis akan terus-menerus mengingatkan
akan hal ini, maka rasa bersalah dan intimidasi tersebut akan membuat kita kesulitan untuk menikmati
Tuhan.
Hal buruk, kejatuhan seseorang pernh terjadi, kita bukan orang yang sempurna, itu semua terjadi
untuk kita belajar, dan tentunya didasari dengan sebuah pertobatan, kemudia melangkah dan mulai
ukir cerita baru bersama Dia. Seorang Hamba Tuhan di Amerika pernah berkata, “ Iblis mencoba untuk
membawa masa lalu kita terus-menerus, sebenarnya itu seperti Iblis sedang merampok rumah lama kita,
padahal kita sudah tidak tinggal di rumah itu lagi.”
PERENUNGAN
Menikmati Dia dalam hidup kita adalah sebuah seni hubungan kita dengan Tuhan yang dialami oleh
beberapa orang seperti Musa, Daud. Mereka seolah kecanduan akan Tuhan dan rindu untuk lebih
menikmati Pribadi-Nya setiap waktu. Bagaimana dengan kita? Jangan sampai kita menikmati pelayanan
tapi kita tidak menikmati Tuhan yang adalah Roti hidup.
DOA KAMIS
“Tuhan, kiranya setiap hari aku selalu haus dan lapar akan Engkau. Biarlah hatiku selalu rindu untuk
menikmati untuk diisi dengan hadir-Mu. Jadilah bagian dalam hidupku selama-lamanya. Aku tidak hanya
KAMIS
mau sibuk melakukan pelayanan tapi biarlah aku selalu rindu pada Pribadi-Mu. Di dalam Nama Tuhan
Yesus, Amin.”
(Henry) 25 NOVEMBER 2021