Page 8 - Renungan El-Bethel November
P. 8
T
A
E
N
A
A
KETAATAN
T
K
Yohanes 2:9
“Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu – dan ia tidak tahu dari mana datangnya,
tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya – ia memanggil mempelai laki-laki,”
Yohanes 2:1-11
i ita hendak belajar dari ketaatan para pelayanan di pesta pernikahan di Kana. Pada waktu itu, Yesus
ta
belum membuat mujizat. Mujizat air menjadi anggur ini adalah mujizat pertama yang Yesus lakukan.
K KTetapi seperti yang kita baca dalam perikop di atas, para pelayan dengan rela hati mau taat dengan
apa yang dikatakan oleh Yesus kepada mereka. Sebenarnya, jika kita renungkan, ada resiko yang mereka
hadapi dalam ketaatan yang mereka lakukan, karena air yang mereka berikan adalah air biasa yang
disediakan untuk pembasuhan, dan pada saat itu tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan bahwa air
biasa tersebut akan berubah menjadi anggur. Tetapi karena ketaatan para pelayan, mereka menyaksikan
sendiri mujizat terjadi. Air biasa tersebut berubah menjadi anggur yang baik untuk diminum.
Untuk kita bisa taat kepada Tuhan, ada beberapa hal yang harus kita miliki:
1. Miliki kerendahan hati
Tanpa kerendahan hati kita tidak mungkin bisa taat. Di dalam Yohanes 2:9 tertulis bahwa hanya
pelayan-pelayan sajalah yg mengetahui dari mana asal anggur tersebut, sedangkan pemimpin pesta
dan para undangan tidak mengetahuinya. Terkadang, ketaatan kecil kita mungkin tidak ada orang yang
tahu. Tetapi dari ketaatan kita tersebut kita bisa menghasilkan buah atau membuka jalan, yang bahkan
membuat orang banyak menikmati mujizat. Itulah ketaatan seorang pelayan.
2. Harus sepakat dengan Tuhan (lihat Matius 20:1-16)
Orang bersedia taat kepada Tuhan karena dia mau sepakat dengan kehendak Tuhan. Dalam
perumpamaan tentang orang-orang upahan di kebun anggur ini (Matius 20:1-16), Bapa disurga sedang
mencari orang-orang yang mau bekerja di kebun anggur. Namun uniknya, Bapa mencari orang-orang
yang ‘menganggur’. Menganggur disini dalam arti tidak ada yang memberi upah kepada mereka (Matius
20:7).
Terkadang, ketika kita mau taat dengan kehendak Tuhan dan mengerjakan pekerjaan Tuhan, itu
bukan karena kita mengganggur, bukan karena kita tidak punya pekerjaan, tapi karena tidak ada yang
bisa membayar hidup kita seperti Kristus membayar hidup kita, yaitu dengan darah-Nya. Karena itu mari
kita taat dan harus ada kata sepakat dengan Tuhan.
Dalam Amos 3:3 berkata “berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka belum berjanji?”.
Mari kita sepakat dengan Tuhan berjalan bersama dalam kehendak Tuhan.
PERENUNGAN
1.Mari renungkan, sudahkah kita taat pada kehendak Tuhan dalam hidup kita?
2. Langkah-langkah ketaatan nyata apa yang akan kita ambil untuk sepakat dengan kehendak Tuhan?
DOA
“Bapa, ampuni kami jika selama ini kami masih belum taat kepada kehendak-Mu. Ampuni jika kami SABTU
masih lebih sering mengikuti keinginan kami sendiri dan bukan keinginan-Mu. Ajari kami dan mampukan
kami untuk taat dan bersepakat dengan kehendak-Mu dalam hidup kami, mulai dari hal-hal kecil dalam
SABTU
hidup kami. Amin.”
(Deasy) 06 NOVEMBER 2021