Page 6 - GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
P. 6
2. Interferensi oleh dua celah sempit (Interference by Two Tight Aperature)
Thomas Young pada tahun 1800 membuat experiment peristiwa interferensi dengan
menggunakan dua celah sempit. Hal ini dilakukan agar cahaya yang berinterferensi adalah
cahaya yang berasal dari satu sumber, sehingga bila diletakkan dua celah sempit didepan
sumber cahaya maka cahaya yang lewat celah tersebut adalah cahaya koheren.
Hal ini sesuai dengan teory gelombang menurut prinsip Huygens, setiap titik di depan
gelombang primer bertindak sebagai sumber gelombang baru (anak gelombang =
wavelets) yang berkembang dengan laju dan frekuensi yang sama dengan gelombang
primernya.
Pola interferensi dua celah sempit seperti di tunjukkan pada gambar dibawah ini.
Terang
Gelap Terang ..... dst
Gelap
d sin θ Gelap Terang Terang 2
Gelap Terang Gelap 2
S 1
Terang Terang 1
S o Gelap 1
θ P o
d Terang Pusat
O θ
y Gelap 1
S 2 P Terang 1
Gelap 2
Terang 2
..... dst
L = jarak celah ke layar (m)
Berdasarkan gambar diatas, sinar cahaya difraksi dari S1 berinterferensi dengan sinar
cahaya dari S2 pada titik P.
Karena garis OP membentuk sudut θ dengan garis OPo dan selisih jarak gelombang cahaya
dari S1 dan dari S2 adalah d sin θ, maka hasil interferensi sinar – sinar cahaya difraksi akan
membentuk pita terang ketika memenuhi persamaan :
=
dengan k = 0, 1, 2, 3, ........
ketika k = 0, maka selisih jarak (d sin θ) sama dengan nol. Pada keadaan ini di peroleh
terang pusat di titik ( Po ).
Untuk k = 1, diperoleh pita terang di titik P yang berjarak “ y” dari titip Po dan seterusnya.
Dalam hal ini L >> d, sehingga sudut θ kecil, pada keadaan ini berlaku sin θ = tg θ, sehingga
jarak “ y “ dapat di tentukan mengingat :
=
.............. (1) dan ............... (2)
=
Electromagnetic waves 23