Page 428 - Toponim sulawesi.indd
P. 428

414    Jaringan Maritim Indonesia: Sejarah Toponim Kota Pantai di Sulawesi


                        Pada tahun  1916,  pusat pemerintahan  di  Afdeling  Mandar

               ditempatkan di  Kota Majene. Afdeling  Mandar dibagi  menjadi  empat
               onderafdeling,  yakni: onderafdeling  Polewali,  Mamasa, Majene,  dan

               Mamuju.  Pada saat ini  onderafdeling  Polewali  dibangun  menjadi  satu
               kesatuan pemerintahan  sendiri.  Onderafdeling  Polewali  membawahi
               wilayah Kerajaan Balanipa  dan Binuang  wilayah pesisir pantai.  Daerah
                                                                            36
               Balangnipa terletak di Afdeling Mandar di wilayah Celebes dan Sekitarnya,
               kira-kira antara 2 50’- 3 30’ Lintang Selatan, dan 118 54’ – 119 20’ Bujur
                                o
                                      o
                                                                            o
                                                                  o
               Timur.  Batas Timurnya  adalah  sebagai berikut: dengan  Mambuliling,
               perbatasan  antara Salu  Mamasa dan  Salu  Campalagiang  melalui  puncak
               Butu Alu, Butu Kora, Butu Loang, Butu Limbonganwai dan Butu Beluwa,

               dari sini Salu  Madatte sampai  muaranya ke  laut.  Batas utaranya adalah
               dari Mambuliling  ke  Butu Lemo melalui  Butu Pepanakian di  sepanjang
               batas Utara  Kerajaan Talipuki  menuju  Butu  Laitinda.  Dari sini  melalui

               perbatasan Salu Malunda dan Salu Mandar ke Butu Paparandangan. Batas
               bagian Baratnya  dimulai  di pantai  antara  Kampung Baru  di Apadowan,
               membentang ke arah Barat Laut melalui hutan pantai, persawahan, melalui

               puncak di dekat Kampung Labui, dan selanjutnya di sepanjang Kampung
               Pukambo, Punaga dan Galung, kemudian mengikuti Salu Galung dan Salu

               Sawala, dekat Kampung Sawala batas itu mengikuti punggung gunung ke
               Utara sampai Butu Bulu dan Butu Karapuanan, selanjutnya kearah Timur
               Laut  deretan itu  diikuti  sampai  1 kilometer dari  Salu  Mambi, dari  sana

               melalui Butu Batinduwan menuju Butu Semarang dan kemudian sepanjang
               Salu Letea sampai bertemu dengan Salu Tarope. Selanjutnya dari muara

               Salu Taropo menuju Batu Daulepo, sepanjang punggung gunung Watutopa
               sampai  ke  pertemuan Salu-Mambi  dengan Salu  Malemalotong, di
               sepanjang Salu Malemalotong sampai ke kampung Limboro. Dari kampung

               ini ke perbatasan antara Salu-Manjamba dan Salu-Mombi di sepanjang Salu
               36  Edwar L. Poelinggomang, Sejarah Mandar Masa Kerajaan hingga Sulawesi Barat (Ed-
                   itor: Muh. Idham Khalid Bodi), (Solo: Zadahanifa, 2015), hlm. 126-127.
   423   424   425   426   427   428   429   430   431   432   433