Page 100 - Majalah Peradilan Agama Edisi XI
P. 100

AKTUAL




              rincian  satu  Mahkamah  Syar’iyah  Gorontalo, PA Sidoarjo, PA Tangerang,   bahwa hukum dihasilkan secara baik
              kelas  I  A,  Mahkamah  Syar’iyah  PA  Kabupaten  Malang,  PA  Bogor,  PA   melalui perenungan ide dan etik oleh
              kelas  I  B  berjumlah  4  satuan  kerja,  Cibinong,  PA  Slawi,  PA  Watampone,   para  legislator.  Padahal  hukum  yang
              dan  Mahkamah  Syar’iyah  kelas  II  PA  Tanjung  Pinang,  PA  Pati  dan  PA   demikian  hanyalah  language game
              berjumlah 15 satuan kerja.       Kebumen dari kelas I B menjadi kelas   (permainan  bahasa/kata-kata)  para
                 Jumlah pengadilan agama kelas II  I A.                           aktor pemegang kekuasaan di badan
              yang ditingkatkan kelasnya sebanyak   Khusus di wilayah hukum Mahka-  legislatif,   sehingga   mengundang
              29  menjadi  PA  kelas  IB  dan  21  PA  mah  Syar’iyah  Aceh,  meningkatkan   kritik  luas  dari  publik  akibat
              kelas  IB  menjadi  kelas  IA.  Adapun  Mahkamah  Syar’iyah  Bireuen  dan   kecongkakan sosial yang ditampilkan
                                                                                                     1
              pengadilan  agama  yang  ditingkatkan  Mahkamah  Syar’iyah  Sigli  dari  kelas   dalam praktek politik.  Menurut Teori
              kelasnya  adalah  Pengadilan  Agama  II  menjadi  kelas  I  B  berdasarkan  SK   Legislasi, dalam pembentukan hukum,
              Sambas,   PA   Sungguminasa,   PA  KMA Nomor 38 tersebut.           tidak  cukup  penguasaan  hukum
              Mempawah,  PA  Polewali,  PA  Kayu                                  hanya  difokuskan  pada  aspek  teknis
              Agung,  PA  Dumai,  PA  Limboto,  Dampak Kenaikan Kelas             formal  dan  sistemnya,  namun  harus
              PA  Rantau  Prapat,  PA  Wates,  PA   Ulasan  ini  mengambil  posisi   menerobos  dan  menjelajahi  aspek-
              Kisaran,  PA  Muara  Enim,  PA  Rengat,  jawaban  bahwa  teori  legislasi  tidak   aspek  budaya  yang  menyangkur
              PA  Gunung  Sugih,  PA  Payakumbuh,  senantiasa   mendasarkan   pada   ruang spiritualitas hukum itu sendiri.
              PA  Pangkalan  Bun,  PA  Pelaihari,  PA  cara  ber ikir  legalisme.  Ada  dua   Budaya  hukum  itu  terdiri  dari  nilai-
              Donggala,  PA  Pare  Pare,  PA  Tanjung  argumentasi  yang  tersedia  untuk   nilai, tradisi, pengetahuan local, serta
              Pandan, PA Dompu, PA Martapura, PA  memperkuat  alasan  tersebut  antara   kekuatan  spiritual  yang  dijalankan
              Tanggamus, PA Bangko, PA Luwuk, PA  lain; Pertama, sandaran teori legislasi   oleh   masyarakat   secara   turun
              Sengeti, PA Kalianda, PA Muara Bulian,  hanya  pada  aturan  justru  akan   temurun. Sistem hukum dalam suatu
              PA  Kotamobagu  dan  PA  Maros  dari  memisahkan  teks  dengan  konteks,   negara  yang  tidak  bekerja,  biasanya
              kelas II menjadi kelas I B. Kemudian  menenggelamkan  kata-kata  dalam   lebih banyak dipengaruhi oleh budaya
              Pengadilan  Agama  Tigaraksa,  PA  ruang kosong, sehingga substancially   hukum  yang  tidak  direspon  secara
              Metro,  PA  Serang,  PA  Bekasi,  PA  unmeaningful.                 baik  oleh  pembentuk  kebijakan  atau
              Sleman,  PA  Sragen,  PA  Purwokerto,   Kedua,   penganut   pemikiran   penguasa. 2
              PA Depok, PA Surakarta, PA Batam, PA  legalisme  membenarkan  pandangan   Kehadiran  dua  SK  KMA  tersebut,
                                                                                  tentunya berdampak pada perubahan
                                                                                  eselonisasi para pejabat yang bekerja
                                                                                  di  lingkungan  peradilan  agama,  dan
                                                                                  pengaruh  pada  anggaran  untuk  gaji,
                                                                                  tunjangan,  dan  hak-hak  aparatur
                                                                                  negara. Kedudukan, tugas dan fungsi
                                                                                  Pengadilan Agama sebagai t ersebut
                                                                                  dalam  SK  KMA  Nomor  37  dan  38,
                                                                                  berpedoman kepada Undang-Undang
                                                                                  Nomor  48  Tahun  2009  tentang
                                                                                  Kekuasaan Kehakiman dan Peraturan
                                                                                  Mahkamah  Agung  Nomor  7  Tahun
                                                                                  2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
                                                                                  Kepaniteraan  dan  Kesekretariatan
                                                                                  Peradilan.  Kini,  PERMA  Nomor  7
                                                                                  Tahun  2015  telah  diubah  dengan
                                                                                  PERMA Nomor 1 Tahun 2017 tentang
                                                                                     1  Wiratraman,  R.  Herlambang  Perdana,
                                                                                  Legisprudence, Pengembangan Teori Legislasi dalam
                                                                                  Wacana Demokratisasi & Kritik Rule of Law, dalam
                                                                                  surat elektronik yang dikirim pada tanggal 12 Maret
                                                                                  2017, pukul 13: 45.
                                                                                     2  Rahardjo, Satjipto, Ilmu Hukum: Pencarian,
                                                                                  Pembebasan,  dan  Pencerahan,  Muhammadiyah
                                                                                  University Press, Yogyakarta, 2004, hal. 37.

            98     MAJALAH PERADILAN AGAMA  Edisi 11 | April 2017
   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105