Page 105 - Majalah Peradilan Agama Edisi XI
P. 105

JINAYAH




            Aceh  sepanjang  tahun  2016  lalu,   mengukurnya. 2
            kasus  maisir  menduduki  peringkat   Sejak  tanggal  4  Oktober  1999
            atas.  Kasus  itu  melambung  tinggi   melalui  Undang-undang  Nomor  44
            dibandingkan   kasus-kasus   lain   Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
            seperti  khalwat  dan  khamar.  Dari   Keistimewaan  bagi  Propinsi  Daerah
            324  perkara  jinayat  yang  diterima   Istimewa  Aceh,  masyarakat  Aceh
            dan putus oleh Mahkamah, ternyata   telah mempunyai landasan yang kuat
            kasus   maisir   berjumlah   197   untuk menyelengarakan keistimewaan
            perkara. Menyusul kasus khalwat 50   bidang   agama,   kehidupan   adat,
            perkara, kasus ikhtilath 25 perkara,   pendidikan,   dan   peran   ulama.
            pelecehan  seksual  21  perkara,  dan   Kehadiran  undang-undang  tersebut   “Data Mahkamah Syar’iyah
            khamar  14  perkara.  Mahkamah     dimaksudkan   untuk   memberikan      Aceh sepanjang tahun
            Syar’iyah  Kutacane  paling  banyak   landasan  bagi  propinsi  Nanggroe
            menangani  kasus  maisir,  disusul   Aceh  Darussalam  dalam  mengatur   2016 lalu, kasus maisir
            Mahkamah Syar’iyah Kuala Simpang   urusan-urusan  yang  telah  menjadi   menduduki peringkat atas.
            dan  Mahkamah  Syar’iyah  Banda    keistimewaan   melalui   kebijakan    Kasus itu melambung
            Aceh. 1                            daerah.
               Berdasarkan  ketentuan  Pasal  2   Pasal  4  ayat  (1)  Undang-undang   tinggi dibandingkan
            BAB II Qanun Nomor 13 Tahun 2003   Nomor  44  tahun  1999  menentukan   kasus-kasus lain seperti
            tentang Maisir (perjudian), ditegaskan   ”penyelengaraan kehidupan beragama   khalwat dan khamar.”
            bahwa ruang lingkup larangan maisir   di daerah, diwujudkan dalam bentuk
            dalam qanun ini adalah segala bentuk   pelaksanaan  Syari’at  Islam  bagi
            kegiatan  dan/atau  perbuatan  serta   pemeluknya  dalam  bermasyarakat”.   Kedudukan Perkara Maisir
            keadaan  yang  mengarah  kepada    Lebih  lanjut  pada  ayat  (2)  diatur   (Judi) di Mahkamah Syar’iyah
            taruhan dan dapat berakibat kepada   bahwa   daerah   mengembangkan      Qanun  Nomor  10  Tahun  2002
            kemudharatan    bagi   pihak-pihak   dan   mengatur   penyelenggaraan   tentang   Peradilan   Syariat   Islam
            yang  bertaruh  dan  orang-orang/  kehidupan  beragama  dengan  tetap   menjadi  qanun  yang  sangat  penting
            lembaga  yang  ikut  terlibat  dalam   menjaga kerukunan hidup ber agama.   karena  qanun  tersebut  menjadi
            taruhan   tersebut.   Sesungguhnya   Yang  dimaksud  dengan  me ngem -  peraturan perundang-undangan dalam
            larangan  perjudian  di  Aceh  adalah   bangkan  dan  mengatur  penye leng-  menegakkan  hukum  di  Aceh.  Dalam
            potret  yang  mencerminkan  budaya   garaan  kehidupan  beragama  adalah   kaitannya  dengan  pemberlakukan
            lokal   masyarakat   Aceh   yang   mengupayakan     dan    membuat    tindak  pidana  maisir  (judi),  selain
            mengedepankan prinsip Syariat Islam   kebijakan   daerah   (Qanun   dan   qanun  tersebut  di  atas,  maka  Qanun
            dalam  melakukan  kegiatan  sehari-  Keputusan  Kepala  Daerah)  untuk   Nomor 13 Tahun 2003 tentang maisir
            hari.  Simbol  serambi  Mekah  hingga   mengatur  kehidupan  masyarakat   (judi) menjadi pedoman.
            saat  ini  masih  melekat  di  propinsi   sesuai  dengan  ajaran  Islam  serta   Berdasarkan  teori  sistem  hukum,
            Aceh.  Dengan  demikian,  pelarangan   meningkatkan   keimanan   dan   budaya  hukum  masyarakat  Aceh
            maisir  (perjudian)  adalah  sebuah   ketaqwaan kepada Allah SWT. Bahkan   berpengaruh  terhadap  keputusan
            keniscayaan.                       disamping  penyelenggaraan  peran   Hakim  Mahkamah  Syar’iyah.  Selain
               Hal  itu  disetujui  oleh  Ketua   ulama, maka dalam rangka penyeleng-  budaya, pranata hukum yang melekat
            Mahkamah  Syar’iyah  Aceh  Drs.  H.   garaan keistimewaan lainnya, seperti   pada   aparatur   penegak   hukum
            Jufri  Ghalib,  SH,  MH  saat  dihubungi   kehidupan adat dan pendidikan harus   berperan  penting  mengurangi  angka
            redaksi.  Ia  menyampaikan  bahwa   sesuai dengan Syari’at Islam.     perkara maisir (judi) yang masuk ke
            terkait  qanun  tentang  maisir  sudah   Undang-undang Nomor 44 Tahun   Mahkamah Syar’iyah.
            sepantasnya    diganjar   dengan   1999    mengakomodir    beberapa      Kedudukan  perkara  maisir  (judi)
            hukuman  cambuk,  majelis  hakim   ketentuan yang menunjukkan Syari’at   yang  menjadi  kewenangan  mutlak
            sudah  benar  dalam  menerapkan    Islam,  yang  meliputi  bidang  aqidah,   Mahkamah  Syar’iyah  di  Aceh  harus
            hukuman  tersebut.  Terkait  efek   ibadah,  muamalah  dan  akhlak  telah   mengacu  pada  hukum  materiil  dan
            jera,   tentunya   bukan   kapasitas   menjadi  bagian  dari  sistem  hukum   hukum  formil  yang  ada.  Berkaitan
            majelis hakim dan mahkamah untuk   nasional.                          dengan hal tersebut, Undang-Undang




                                                                      MAJALAH PERADILAN AGAMA  Edisi 11 | April 2017  103
   100   101   102   103   104   105   106   107   108   109   110