Page 108 - Majalah Peradilan Agama Edisi XI
P. 108

RESENSI






                                                  Hak Kekayaan Intelektual


                                                  Wakaf Potensial Kontemporer





                                                  Judul Buku  :  (Bunga Rampai)  Wakaf Hak Kekayaan Intelektual
                                                  Editor       :   Dr. Budi Agus Riswandi, S.H., M.Hum.
                                                  Penulis     :   Prof. Dr. Ridwan    Khairandy, S.H., M.Hum, et.al.
                                                  Penerbit     :  Pusat HKI FH UII Press
                                                  Tahun Terbit :  2016
                                                  Tebal Buku  :   210 halaman
                                                  Resensor    :  Reny Hidayati, S.Ag., S.H., M.H.I.
                                                                 Hakim Pengadilan Agama Tenggarong, Kalimantan Timur





                               Wa k a f        terbatas  pada  benda  tidak  bergerak   proses  transformasi  pengumpulan
                            merupakan ibadah   berupa  tanah  dan  bangunan,  tetapi   teks  al-Qur’an  menjadi  satu  buku
                            maliyah  yang  erat   juga  meliputi  harta  benda  bergerak,   pada  zaman  Khalifah  Utsman  bin
                            kaitannya  dengan   baik   berwujud   maupun   tidak   Affan (656 M) dilalui dengan metode
                            pembangunan        berwujud.  Kedua  aturan  tersebut   veri ikasi literasi yang sangat kreatif.
                            k esejah t e r aan   telah  memberi  justi ikasi  terhadap   Cara  autenti ikasi  literasi  kreatif
                            umat.      Dalam   kebolehan  wakaf  atas  intangable   tersebut dilakukan untuk memastikan
                            sejarah,   wakaf   assets  (aktiva  tetap  tak  berwujud),   dan melindungi kebenaran al-Qur’an
            memiliki  peran  sangat  besar  dalam   salah  satunya  adalah  hak  kekayaan   dan  Hadis,  dan  tujuan  perlindungan
            meningkatkan         kesejahteraan   intelektual.                     tersebut  merupakan  salah  satu
            masyarakat, baik di bidang pendidikan,   Hak  kekayaan  intelektual  sebagai   bentuk  perlindungan  hak  kekayaan
            pelayanan kesehatan, sosial, kegiatan   terjemahan dari intellectual property   intelektual.   Pada   prinsipnya,
            keagamaan,   pengembangan    ilmu   rights dapat diartikan sebagai sesuatu   praktik  perlindungan  hak  kekayaan
            pengetahuan    serta   peradaban   yang dapat dituntut atas hasil karya,   intelektual  diakui  dalam  Islam  dan
            manusia.  Potensi  itu  kini  semakin   karsa  dan  cipta  bentuk  penemuan   dianggap tidak bertentangan dengan
            berkembang  dan  mengarah  kepada   (invention).  De inisi  hak  kekayaan   syari’ah, meskipun tidak ada nash atau
            penguatan ekonomi umat.            intelektual  menurut  WIPO  dalam   dalil  yang  secara  eksplisit  mengatur
               Sejalan  dengan  perkembangan   WIPO Property Handbook  adalah     tentang itu (hal. 73).
            masyarakat yang kian maju, peraturan   “hak  hukum  di  mana  dengan  hak   Sejalan dengan itu, Majelis Ulama
            perundang-undangan  tentang  wakaf   hukum  tersebut  dimaksudkan  untuk   Indonesia telah mengeluarkan Fatwa
            juga semakin menyesuaikan. Undang-  memberikan  perlindungan  hukum   Nomor     1/MunasVII/MUI/5/2005
            undang  Nomor  41  Tahun  2004     terhadap  hasil  kreasi  dan  karya   Tentang Perlindungan Hak Kekayaan
            Tentang Wakaf telah secara signi ikan   intelektual  manusia  dalam  bidang   Intelektual  dengan  istinbath  hukum
            memungkinkan  pelaksanaan  wakaf   industri,  ilmu  pengetahuan,  literatur   antara lain; pertama, pemikiran bahwa
            secara muaqqot (dengan jangka waktu   dan artistik”(hal. 29).         hak  kekayaan  intelektual  adalah
            tertentu)  setelah  dalam  peraturan   Dalam  perspektif  Hukum  Islam,   sebagai hak kekayaan sepanjang hak
            sebelumnya durasi wakaf ditentukan   pengakuan  terhadap  hak  kekayaan   kekayaan  intelektual  tersebut  tidak
            bersifat mu’abbad (selama-lamanya).   intelektual   terwujudkan   dalam   bertentangan  dengan  Hukum  Islam,
               Dalam  Undang-undang  tersebut   bentuk penghargaan yang tinggi serta   kedua,  hak  kekayaan  intelektual
            diperluas  pula  mengenai  ruang   perlindungan  terhadap  hasil-hasil   dapat dijadikan obyek akad, baik akad
            lingkup  wakaf  yang  tidak  hanya   ide  dan  kreativitas.  Sebagai  contoh,   pertukaran  komersial  maupun  non-



            106    MAJALAH PERADILAN AGAMA  Edisi 11 | April 2017
   103   104   105   106   107   108   109   110   111   112