Page 110 - Majalah Peradilan Agama Edisi XI
P. 110

POJOK DIRJEN



                                                Optimal dan






                                                Profesional









                                               Tidak merasa jumawa dengan segala   FAQIRUN.  Orang  yang  miskin  harta,
                                               prestasi yang ada.                 tapi pandai meciptakan karya.
                                                  Di  dalam  dunia  kerja,  seringkali   Ketiga,  kaya fasilitas miskin
                                               kita   jumpai   setidaknya   empat   kreatiϐitas. Komputer serba canggih.
                                               situasi.  Pertama,  kaya fasilitas   Jaringan  internet  berselancar  cepat
                                               kaya kreatiϐitas.  Semua  pekerjaan   laksana  kilat.  Aplikasi  kerja  lengkap
                                               direncanakan.  Akti itas  digalakkan.   tersedia.  Aliran  listrik  berlimpah.
                                               Target-target  kinerja  selalu  tercapai.   Ironinya, kemauan lemah. Kemalasan
                 Oleh: Abdul Manaf             Selalu   melayani   sepenuh   hati.   menjangkit  kronis.  Menghambur-
                                               Selalu  mengerjakan  semua  yang   hamburkan  waktu  dengan  akti itas
                                               direncanakan.  Selalu  merencanakan   yang  tidak  berguna.  Target  kinerja
                                               terlebih  dahulu  apa  yang  hendak   tidak  tercapai.  Ibarat  GHONIYYUN
                    idak  sedikit  karya  indah   dikerjakan.  Kiprahnya  menebarkan   JAHILUN.  Orang  bergelimang  harta,
                    yang   lahir   dari   serba   manfaat  bagi  masyarakat.  Ibarat   tapi tidak pandai menggunakannya.
                    keterbatasan.  Tidak  jarang   ‘ALIMUN GHOIYYUN. Ini situasi yang   Keempat, miskin falisitas miskin
            Torang  sukses  terlahir  dari     paling  ideal.  Orang  bergelimang   kreatiϐitas.  Orang  yang  semangatnya
            keluarga  kekurangan.  Tidak  urung   fasilitas duniawi, bekerja selalu dengan   kendur,  yang  terpikir  hanyalah  tidur.
            karya  besar  muncul  dari  orang  yang   hati, mengerti betul bagaimana harus   Ketidakberdayaan   dalam   bekerja,
            dianggap  kecil.  Tidak  terhitung   mengabdi,   memberikan   manfaat   selalu  kambing  hitam  yang  dicerca.
            kreati itas  mencuat  dari  minimnya   untuk  selain  diri-sendiri.  Karena  dia   Komputer  yang  jadul.  Ruangan  kerja
            fasilitas.  Dalam  keadaan  terjepit,   yakin balasan terbaik akan diberikan   yang  sempit.  Meubeler  yang  kurang
            seringkali  potinsi  diri  seseorang   oleh Allah Rabbul Izzati.      layak.  Kerjanya  selalu  kedodoran.
            keluar melejit.                       Kedua, miskin fasilitas kaya    Padahal mutu layanan bisa memuaskan
               Betapa  banyak  dijumpai  orang   kreatiϐitas.  Kalau  menghadirkan   pelanggan,  kalau  semua  pekerjaan
            kaya  yang  bangkrut.  Begitu  banyak   banyak  karya  dengan  fasilitas  yang   melalui   perencanaan.   Perbaikan
            orang  hidup  dalam  gelimang  harta,   tersedia,  itu  biasa.  Tapi  melahirkan   kinerja,  sebelum  perbaikan  fasilitas
            tapi  gagal  dalam  menjalani  hidup.   banyak  karya  dengan  fasilitas  yang   kerja. Ibarat FAQIRUN JAHILUN. Orang
            Sangat  berbilang  jumlahnya,  orang   apa adanya, itu baru luar biasa. Setiap   yang miskin harta, miskin ilmu pula.
            yang terpenuhi segala fasilitas dalam   kesulitan  pasti  ada  kemudahan.   Suatu hari seorang murid bertanya
            hidup harus terhempas.             Dimana  ada  kemauan,  disitu  ada   kepada  gurunya.  “Tuan!  Dimanakah
               Nabi  Sulaiman  AS  senantiasa   jalan.  Kecepatan  mencari  berkas   yang  lebih  utama  bila  mengantarkan
            berkata,  bahwa  semua  kesuksesan   yang  diarsipkanm  misalnya,  tidak   jenazah, berjalan di depan keranda, di
            yang dia raih, semua fasilitas yang dia   harus menunggu dibangunnya ruang   belakang,  di  sebelah  kiri  atau  kanan
            dapat,  semua  karya  yang  dia  cipta,   arsip  berpendingin,  tapi  dengan   keranda?”   tanyanya.   “Berjalanlah
            hanyalah anugerah Allah SWT semata.   kedisiplinan meletakkan berkas pada   sesukamu,  selagi  kamu  belum  berada
            Dia  berkarya  sepenuh  jiwa.  Dia   tempatnya,  maka  pencarian  berkas   di dalam keranda tersebut.” Jawab sang
            bekerja  mengejar  cita.  Kesungguhan   sangat  mudah  dilakukan.  Itulah   guru.  Hikmahnya,  selagi  status  masih
            berakti itas,  berbekal  spiritualitas.   manajemen  mutu  dalam  sebuah   pegawai aktif maka bekerjalah dengan
            Menjadi orang sukses yang bersyukur.   kinerja  yang  baik.  Ibarat  ‘ALIMUN   profesional dan optimal. [bm/iar]



            108    MAJALAH PERADILAN AGAMA  Edisi 11 | April 2017
   105   106   107   108   109   110   111   112