Page 193 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 193

rendah di antara kita, membuat aku merasa tidak enak kalau mengajak kau bicara

               berdua saja di tempat sunyi di atas pulau itu. Dapat menimbulkan prasangka yang

               bukan-bukan.


               Karena itulah maka kuajak kesini, agar kita dapat bicara dengan tenang dari hati

               ke hati tanpa ada yang mendengar dan melihat. Pula, kuharap ditempat yang sunyi

               ini,  yang  membuat  kita  seolah-olah  berada  di  dalam  alam  lain,  kita  akan

               menemukan ilham..."

               Swat  Hong  tertawa.  Timbul  kembali  kegembiraan  dara  ini  setelah  dia  tidak

               berada di Pulau Es yang membuat dia selama ini ikut muram dan berduka. "Wah,

               Suheng! Kadang-kadang kau bicara seperti seorang pendeta saja! Apa sih yang

               akan dibicarakan sampai-sampai kau membutuhkan ilham segala?" "Mari kita

               bicara tentang cinta, Sumoi."


               Wajah  dara  muda  jelita  itu  terheran,  matanya  memandang  terbelalak  dan

               perlahan-lahan kedua pipinya menjadi agak kemerahan. "Aihh... apa maksudmu,

               Suheng?"


               Sin Liong menarik napas panjang, dan menyentuh tangan sumoinya. "Perlukah

               aku  menjelaskan  lagi?  Suhu,  Ayahmu  sedang  dilanda  duka  dan  kedukaannya

               yang  terakhir  sekali  ini  adalah  menyangkut  hubungan  antara  kita.  Suhu

               menghendaki agar kita berjodoh, dan kita secara jujur telah menyatakan tidak

               setuju akan kehendaknya itu. Dan memang kita benar, Sumoi. Perjodohan tidak

               bisa  ditentukan  begitu  saja,  karena  perjodohan  merupakan  hal  gawat  bagi

               seseorang, akan melekat selama hidupnya. Akan tetapi bagaimana kita tahu kalau

               hal ini tidak kita bicarakan secara terus terang? Maka, agar kita dapat mengambil

               keputusan  yang  tepat  tentang  kehendak  Suhuini,  marilah  kita  bicara  tentang

               cinta!" "Hemm, bicaralah. Aku tidak tahu apa-apa," Kata Swat Hong yang tentu

               saja merasa malu untuk bicara tentang hal yang asing baginya itu.

               "Swat Hong, apakah kau cinta kepadaku?" Dara itu makin merah mukanya. Tak

               disangkanya  bahwa  suhengnya  akan  bertanya  secara  langsung  seperti  itu



                                                           192
   188   189   190   191   192   193   194   195   196   197   198