Page 196 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 196
suamimu, bagaimana dengan pendapatmu?" Swat Hong menunduk dan
menggigit bibirnya. Akhirnya dia dapat berbisik. "Aku tidak tahu, terserah
kepadamu dan kepada ayah..." "Maksudku, apakah engkau merasa terpaksa?
Apakah hal ini menyenangkan hatimu? Sumoi, harap kau suka berterus terang.
Kalau kau, seperti aku, tidak bisa mengaku cinta begitu saja, setidaknya
kukatakan apakah ikatan jodoh ini tidak menimbulkan penyesalan bagimu?"
Swat Hong tidak menjawab, hanya menggeleng kepala.
"Kalau begitu, andaikata aku menerima, engkau pun akan menerimanya dengan
senang hati?" Swat Hong mengangguk!
"Kalau begitu, mari kita pergi menghadap Ayahmu. Aku akan menerima
permintaannya, karena betapapun juga, kita harus menghiburnya, menyenangkan
hatinya. Aku telah berhutang banyak budi dari suhu, maka kalau dengan
penerimaan ini aku dapat sekedar membalas budinya, aku akan merasa senang."
Sin Liong mengambil dayung perahu itu dan menggerakan dayung. "Suheng, kau
menerima karena kasihan kepada Ayah? jadi kau...kau tidak cinta kepadaku?"
"Sumoi aku tidak berani berlancang mulut mengaku cinta. Aku telah banyak
menyaksikan cinta kasih yang kuragukan kemurniannya. Aku khawatir bahwa
sekali cinta diucapkan dengan mulut, maka itu bukanlah cinta lagi. Aku tidak
tahu, apakah cinta itu sesungguhnya, maka aku tidak berani lancang mengaku,
Sumoi..."
"Ahhh...!!" Jeritan Swat Hong ini adalah campuran dari rasa kecewa dan juga
kekangetan hebat, matanya terbelalak memandang kedepan. Melihat wajah
Sumoinya, Sin Liong cepat menengok dan pada saat itu terdengar ledakan
dahsyat dibarengi dibarengi dengan cahaya kilat yang seolah-olah membakar
dunia. Tampak oleh Sin Liong yang terbelalak memandang itu air muncrat tinggi
sekali disusul asap dan api, muncul dari permukaan laut antara perahunya dan
Pulau Es.
195