Page 201 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 201
sekali, baik prabot-prabotan istana maupun manusiamanusianya! Tidak tertinggal
sepotong pun benda atau seorang pun manusia. Habis semua! Ke mana pun
mereka lari dan berteriak-teriak memanggil, yang terdengar hanya gema suara
mereka sendiri!
"Oughhh...!!" Swat Hong tidak menahan himpitan perasaan yang ngeri dan
berduka, tubuhnya tergelimpang dan tentu akan terbanting kalau tidak cepat
disambar oleh Sin Liong. "Sumoi...!" Akan tetapi suara ini kandas
dikerongkongannya dan tanpa disadari pula, kedua pipi Sin Liong basah oleh air
matanya yang mengalir deras menuruni kanan kiri hidungnya ketika dia
memondong tubuh sumoinya yang pingsan itu ke dalam kamar.
Akan tetapi dia termangu-mangu ketika tiba di ambang pintu kamar yang terbuka,
karena kamar itu pun kosong dan bersih, tidak ada sebuah atau sepotong pun
prabotannya. terpaksa dia merebahkan tubuh sumoinya di atas lantai, dan dia
sendiri merebahkan kepala diatas kedua lututnya sambil menangis. terlampau
hebat peristiwa yang dihadapinya. Pulau Es telah disapu bersih oleh badai! Bersih
sama sekali sehingga agaknya tidak ada seorang pun manusia yang tertolong,
tidak ada sepotong pun barangnya yang tinggal, kecuali bangunan istana yang
memang amat kuat itu.
Setelah siuman, Swat Hong menangis, "Aih, mengapa..? Mengapa...? ayah,
kasihan sekali Ayah...!"
Akhirnya Sin Liong dapat menghibur dan membujuknya.
Mereka berdua lalu mengadakan pemeriksaan dan mendapat kenyataan bahwa
benar-benar Pulau Es telah diamuk badai. Agaknya air laut telah naik
sedemikian tinggi sehingga pulau itu teredam air. Mereka
menemukan beberapa potong pakaian yang
tersangkut di batu-batu dan dengan hati terharu penuh
kedukaan mereka mengumpulkan pakaian itu, entah
200