Page 202 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 202

punya siapa, sebagai        barang         peninggalan yang  amat


               berharga.  Kemudian  mereka  memeriksa  istana..Memang  ada  beberapa  benda

               yang masih tertinggal di dalam kamar di bawah tanah, akan tetapi yang

               berada di atas, semua habis dan lenyap.


               "Suheng, lihat ini...!" tiba-tiba Swat Hong berkata sambil menunjuk ke dinding.

               Sin Liong cepat menghampiri dan keduanya mengenal goresan tangan Han Ti

               Ong yang agaknya menggunakan jari tangan yang penuh tenaga sinkang untuk

               menulis di dinding batu itu!


               "Sin  Liong  dan  Swat  Hong,  maafkan  aku.  Thian  telah  menghukum  aku  dan
               membasmi Pulau Es. Pergilah kalian mencari wanita jahat itu, rampas kembali


               semua pusaka. Dan Bu Ong bukanlah puteraku, dia keturunan Ki-ong."

               Pendek saja "surat dinding" itu, namun cukup jelas isinya. Sin Liong menarik

               napas panjang. Kasihan dia kepada suhunya yang mati meninggalkan dendam

               itu!


               "Suheng lihat ini..."

               Tak jauh dari tulisan itu terdapat bekas jari-jari tangan mencengkram dinding.

               Mudah  saja  mereka  menggambarkan  keadaan  Han  Ti  Ong  dan  keduanya  tak

               dapat menahan tangis mereka. Agaknya, dalam menghadapi amukan badai, Han

               Ti Ong berhasil menggunakan tenaganya untuk mempertahankan diri beberapa

               lamanya  dengan  mencengkram  dinding  dan  sempat  pula  membuat  tulisan  itu

               sebelum kekuatan yang jauh lebih besar dari pada kekuatanya menyeret keluar

               dari istana dan bahkan dari pulau itu!


               "Kasihan sekali suhu..." Sin Liong menghapus air matanya.


               Swat Hong mengepal tinjunya. "Aku akan mencari perempuan iblis itu, selain

               merampas  kembali  pusaka  Pulau  Es,juga  menghukumnya!  Dialah  yang

               mencelakakan ibuku, yang mencelakakan Ayahku!" Sin Liong menarik napas

               panjang. Sudah diduganya ini. Tentu akan terjadi balasmembalas. Dendam tak



                                                           201
   197   198   199   200   201   202   203   204   205   206   207