Page 206 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 206
Sin Liong menggeleng-geleng kepala. Sukar benar melayani sumoinya ini yang
memiliki watak aneh dan hati yang keras sepeti baja.
"Aku hanya mau pergi ke Pulau Neraka kalau untuk mencari ibu, akan tetapi
kalau kita pergi ke sana hanya untuk mencari perkara, aku tidak mau. Kau harus
berjanji tidak akan membuat kekacauan di sana, sumoi." "Hemmm, agaknya kau
berkeinginan keras untuk menjadi sahabat baik Pulau Neraka, ya? Karena ada...."
"Sumoi, harap jangan bicara yang tidak-tidak. Memang kita sahabat baik mereka!
Lupakah kau ketika
mereka mengantar kita ketika meninggalkan pulau itu? Karena itu, aku hanya
mau pergi ke sana kalau.untuk mencari ibumu dan menjenguk mereka sebagai
sahabat, melihat keadaan mereka setelah ada badai
mengamuk."
Swat Hong cemberut, akan tetapi menjawab juga. "Baiklah, kita lihat saja nanti."
Dan mereka lalu mendayung perahu dengan cepat menuju ke Pulau Neraka. Akan
tetapi, setelah mereka tiba di daerah Pulau Neraka, mereka menjadi bingung dan
pangling karena didaerah itu telah terjadi perubahan hebat sekali. Mungkin
karena akibat badai yang mengamuk, yang ternyata mengambil daerah yang amat
luas itu, di sekitar situ telah muncul gunung-gunung es yang anat besar sehingga
Pulau Neraka yang biasanya tampak dari jauh sebagai raksasa yang tidur itu kini
tidak kelihatan lagi karena semua jurusan terhalang pandangannya oleh gunung-
gunung es.
Mereka mendayung perahu berputar namun tidak dapat keluar dari kurungan
gunung-gunung es itu.
"Ahhh, dahulu tidak ada gunung-gunung es besar seperti ini," kata Swat Hong.
"Ini tentu diakibatkan oleh badai itu, Sumoi. Biarlah kita mengaso dulu dan aku
akan mencoba melihat keadaan dari puncak sebuah gunung. Kau tunggu saja di
sini."Perahu itu menempel pada sebuah bukit es yang tinggi dan Sin Liong
205