Page 207 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 207
meloncat ke daratan es. Kemudian dia menggunakan ilmunya berlari cepat,
mendaki gunung es itu untuk melihat dan mengenali daerah itu dari atas
puncaknya yang tinggi. Tiba-tiba terdengar suara gerengan keras sekali yang
mengguncangkan seluruh gunung es itu. Sin Liong terkejut dan dengan cepat dia
menoleh untuk melihat apa yang mengeluarkan suara seperti itu. Dari jauh
tampak olehnya seekor beruang besar sedang menggerakkan kedua kaki depanya
ke arah burung-burung yang menyambarnyambar di atasnya. Burung-burung
nazar (burung botak pemakan bangkai) yang besar-besar beterbangan di atas
biruang itu dan menyerangnya dari atas sambil mengeluarkan suara pekik
mengerikan. Melihat ini, Sin Liong cepat berlari mendekati. Ternyata beruang itu
terluka parah juga di beberapa bagian anggauta badannya, sedangkan di bawah
kakinya tampak bangkai seekor ular laut yang besar. Jelaslah bahwa biruang itu
tadi berkelahi dengan ular laut itu dan dia menang, akan tetapi dia menderita luka-
luka dan burungburung nazar yang kelaparan itu kini hedak mengeroyoknya dan
tentu saja ingin makan bangkai ular besar.
Sin Liong segera menggunakan salju yang digenggam untuk menyambiti burung-
burung itu. Terdengar suara plakplok-plak-plok disusul suara burung-burung
nazar berkaokkaok kesakitan dan mereka terbang ketakutan menjauhi tempat itu
karena setiap kali terkena sambitan salju, terasa nyeri sekali. Dengan beberapa
loncatan saja Sin Liong sudah tiba di depan biruang itu. Beruang yang berkulit
hitam dan amat besar itu menyeringai dan mengerang, memperlihatkan gigi
bertaring yang amat runcing kuat dan lidah yang merah. Matanya terbelalak
penuh kecurigaan dan kemarahan kepada Sin Liong. "Tenanglah, aku datang
untuk menolongmu," kata Sin Liong sambil maju lebih dekat.
"Auuughh..!" Beruang itu menggerang dan kaki depan yang kiri menyambar
kearah dada Sin Liong. Melihat betapa telapak kaki itu berdarah, Sin Liong
mengelak dan cepat menangkap pergelangan kaki depan itu. Kiranya telapak kaki
itu tertusuk tulang dan masuk amat dalam. Agaknya dalam perkelahian melawan
206