Page 212 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 212

"Heii, kakak beruang, kembalilah. Engkau sudah sembuh, dan aku harus pergi

               mencari sumoi!" "Nguuuk...nguukk...!" Beruang hitam itu mengeluarkan suara

               mengeluh dan mukanya seperti orang menangis!


               Sin  Liong  tersenyum.  "Hmm,  kau  hendak  ikut,  ya?  Nah,  loncatlah  ke  atas!"

               Seolah-olah mengerti arti kata-kata Sin Liong, biruang itu lalu meloncat ke dalam

               perahu  kini  mukanya  kelihatan  berseri,  matanya  bersinar-sinar  dan  lidahnya

               terjulur keluar seperti sikap seekor anjing yang kegirangan.

               "Kau boleh ikut sampai aku dapat menemukan kembali sumoi!" kata Sin Liong.

               "Kalau sumoi tidak menghendaki kau ikut, kau harus kutinggalkan karena kau

               telah sembuh." Demikianlah, Sin Liong kini melanjutkan perjalanan mencari


               Pulau Neraka. Dari puncak sebuah gunung es, dia dapat melihat dari jauh dan

               kini dia tahu di mana letaknya Pulau Neraka. Beruang yang kini menggantikan

               tempat Swat Hong, menjadi temannya berlayar itu kelihatan girang sekali ketika

               perahu  meluncur  dan  binatang  ini  telah  jinak  benar-benar.  Setelah  kini  dia

               mengenal kembali keadaan dan tahu di mana letaknya Pulau Neraka, perjalanan

               dapat  dilakukan  dengan  cepat.  Setelah  dekat  dengan  Pulau  Neraka,  dia

               menyaksikan  suatu  yang  membuatnya  terheran  dan  merasa  tegang.  Sebuah

               perahu  besar  kelihatan  mendarat  di  Pulau  Neraka.  Jelas  bukan  perahu  Pulau

               Neraka  yang  kecil-kecil.  Perahu  itu  besar  sekali,  perahu  layar  yang  hanya

               dipergunakan untuk pelayaran jauh. Dan perahu itu pun dalam keadaan payah,

               jelas kelihatan bekas diamuk badai. Tiang layarnya patah, layarnya cabikcabik

               dan perahu itu tidak ada orangnya sama sekali, berdiri miring di pantai Pulau

               Neraka.


               Apakah yang telah terjadi di Pulau Neraka? Ternyata bahwa seperti juga pulau

               lain. Pulau Neraka tidak luput dari amukan badai. Hanya karena letaknya agak

               jauh dari pusat amukan badai, maka penderitaannya tidak  sehebat pulau lain,

               terutama Pulau Es. Air juga naik tinggi dan menenggelamkan setengah bagian






                                                           211
   207   208   209   210   211   212   213   214   215   216   217