Page 216 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 216

ramping mencelat ke depan, pedangnya menyambar dan dua orang bajak yang

               sedang  memperkosa  wanita  itu  roboh  dengan  leher  terkuak  lebar  dan  hampir

               putus!  Wanita  itu  cepat  membereskan  pakaiannya,  menyambar  goloknya  dan

               seperti seekor harimau kelaparan dia membacoki tubuh dua orang bajak tadi.


               Melihat sepak terjang Soan Cu yang kembali sudah merobohkan dua orang bajak,

               Tok-gan-hai-liong  Koan  Sek  dan  Coa  Liok  Gu,  dibantu  oleh  beberapa  orang

               bajak lain cepat mengepung dan mengeroyoknya. Namun Soan Cu mengamuk

               hebat dan pedangnya berubah segulung sinar terang yang menyambar Dahsyat,

               membuat dua orang pimpinan bajak itu terkejut dan harus memainkan senjata

               dengan hati-hati sekali agar jangan sampai mereka menjadi korban kedahsyatan

               sinar pedang yang dimainkan oleh dara itu.

               "Lepas tulang ikan!!" Tiba-tiba kepala bajak itu memberi aba-aba kepada sutenya

               dan mereka berdua telah meloncat mundur, membiarkan anak buah mereka yang


               empat orang banyaknya melanjutkan pengeroyokan, sedangkan mereka berdua
               lalu mengayun tangan berkali-kali ke arah Soan Cu. Sinar lembut bertubi-tubi


               menyambar  ke  arah  Soan  Cu  dari  depan  dan  belakang.  Dara  ini  memandang
               rendah  senjata  rahasia  mereka.  Dia  adalah  Seorang  dara  Pulau  Neraka  sudah


               terlalu banyak racun dikenalnya bahkan dia telah menggunakan obat anti racun
               maka dia tidak terlalu khawatir ketika sebuah di antara senjata rahasia lawan yang


               lembut itu mengenai pahanya.

               Akan tetapi, betapa kagetnya ketika dia merasa kakinya itu setengah lumpuh dan

               begitu dia menggerakan pedang, tubuhnya terhuyung, kepalanya pening.


               "Aihhh...!" Dia berseru nyaring, lebih merasa heran daripada khawatir. Dara ini

               tidak tahu bahwa lawannya menggunakan am-gi (senjata gelap) berupa tulang

               berbentuk duri dari sirip semacam ikan laut yang berbisa. Bisa dari ikan laut ini

               tentu saja tidak dapat disamakan dengan bisa dari binatang darat, maka bisa yang

               asing ini tidak dapat ditolak oleh obat anti racun yang dipakainya. "Sute, tangkap

               nona manis ini...!"



                                                           215
   211   212   213   214   215   216   217   218   219   220   221