Page 215 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 215

Mungkin karena dia merasa terlalu marah, dan mungkin juga karena usianya yang

               sudah tua. Pernyerbuan dari Pulau Es itu merupakan hal yang amat menyakitkan

               hatinya, dan juga hati para penghuni Pulau Neraka, mendatangkan rasa dendam

               yang lebih mendalam. Apalagi melihat betapa catatan pengobatan dari Kwa Sin

               Liong telah dihancurkan oleh Han Ti Ong, hati Ouw Kong Ek merasa sakit sekali.


               Untung masih ada beberapa macam obat yang hafal olehnya, akan tetapi sebagian

               besar telah dibasmi oleh Raja Pulau Es yang marah itu.

               Pada saat bajak laut menyerbu, Ouw Kong Ek tidak dapat bangun dari tempat

               tidurnya.  Dia  dijaga  dan  dirawat  oleh  cucunya,  Ouw  Soan  Cu.  Maka  dapat

               dibayangkan betapa kaget hati kakek ini ketika ada anak buahnya yang datang

               melapor bahwa pulau yang baru saja diamuk badai itu kini disebu oleh sepasukan

               bajak laut yang ganas dan rata-rata memiliki kepandaian tinggi!


               "Keparat...!" Kakek itu meloncat bangun akan tetapi terguling kembali dan Soan

               Cu segera memegang lengan kakeknya, membantunya untuk rebah kembali.


               "Tenanglah, Kong-kong! Biarlah aku yang keluar untuk membantu teman-teman

               membasmi bajak laut yang tidak tahu diri itu."

               Ouw Kong Ek terpaksa hanya mengangguk karena dia sendiri masih tidak kuat

               untuk bangun, apalagi


                bertempur.  "Hati-hatilah,         Soan  Cu..." Dia  percaya           akan

               kepandaian cucunya yang tentu akan dapat


               mengusir  bajak-bajak  laut  yang  biasanya  hanya  terdiri  orang-orang  kasar

               itu..Dengan pedang di tangan Soan Cu lalu berlari keluar. Melihat anak buahnya

               sudah bertanding matimatian


               melawan bajak-bajak yang ganas, apalagi melihat seorang wanita Pulau Neraka

               digeluti oleh dua orang laki-laki kasar sampai wanita itu menjerit-jerit namun dua

               orang laki-laki itu malah tertawa-tawa dan merobek-robek pakaian wanita itu,

               Soan Cu menjadi marah sekali. Dia mengeluarkan teriakan marah, tubuhnya yang



                                                           214
   210   211   212   213   214   215   216   217   218   219   220