Page 214 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 214
Untung bagi mereka bahwa badai yang amat dahsyat itu membuat air laut naik
dan mengamuk di daratan pulau sehingga binatang-binatang berbisa pun menjadi
panik dan ketakutan, lari bersembuyi dan belum berani keluar. Andaikata mereka
itu berani menyerbu pulau dalam keadaan biasa tentu mereka akan menjadi
korban binatang-binatang itu dan sukarlah dibayangkan apa akan jadinya.
Mungkin sekali tidak ada diantara mereka yang akan dapat lolos betapapun liar,
ganas dan lihai mereka itu. Dapat dibayangkan betapa heran dan girangnya hati
para bajak itu ketika mendapat kenyataan bahwa di tengah pulau itu terdapat
pondok-pondok yang dibuat oleh manusia! Akan tetapi keheranan mereka segera
berubah menjadi kekagetan hebat ketika para penghuni pulau itu menyambut
mereka dengan serangan dahsyat tanpa peringatan apa-apa. Karena mereka
adalah bajak-bajak yang sudah biasa berkelahi dan mengadu nyawa, maka
serbuan para penghuni Pulau Neraka itu mereka sambut dengan gembira. mereka
mengira bahwa penghuni pulau itu adalah orang-orang biasa saja.
Maka besar sekali kekagetan mereka ketika mendapat kenyataan betapa kurang
lebih dua puluh orang, yaitu sisa penghuni Pulau Neraka yang tidak dibasmi oleh
badai, yang berani menyambut mereka dengan serangan itu rata-rata memiliki
kepandaian hebat! Terjadilah perang tanding yang seru dan mati-matian. Bajak
laut pimpinan Tok-gan-hai-liong itu pun bukan orang-orang biasa melainkan
penjahat-penjahat pilihan yang selain kuat dan ganas, juga rata-rata pandai ilmu
silat. Apalagi Tok-gan-hai-liong sendiri bersama seorang pembantu yang
sebetulnya adalah sutenya (adik seperguruan) sendiri yang bernama Coa Liok Gu,
seorang ahli pedang yang lihai sekali. Sedangkan Tok-gan-hai-liong Koan Sek
sendiri adalah seorang ahli bermain senjata ruyung yang ujungnya merupakan
sebuah bola baja yang berat dan keras.
Para penghuni Pulau Neraka masih terguncang oleh amukan badai, bahkan ketua
mereka, Ouw Kong Ek, sedang menderita sakit hebat. Semenjak penyerbuan
pasukan Pulau Es yang dipimpin oleh Han Ti Ong, Ouw Kong Ek jatuh sakit.
213