Page 213 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 213
pulau ini, banyak pula penghuninya yang tidak keburu lari ke tempat tinggi,
diseret dan ditelan badai.
Perahu-perahu lenyap, pohon-pohon yang berada di tepi pantai bobol semua. Dan
setelah badai mereda, sebuah perahu besar terdampar di tepi pantai.Perahu itu
adalah perahu bajak laut! Setelah air menyurut,
para bajak laut yang terdiri-dari dua puluh lima orang itu
segera mendarat. Mereka itu kelelahan dan
kelaparan, bahkan ada lima orang di antara mereka tewas
ketika badai mengamuk sehingga jumlah mereka hanya tinggal dua puluh lima
orang itulah. Mereka
mendarat di kepalai oleh raja bajak yang memimpin
mereka, raja yang amat terkenal di sepanjang pantai muara-muara sungai
Huangho dan Yangce. Kepala.bajak ini adalah seorang laki-laki tinggi besar yang
buta sebelah matanya. Mata kiri yang buta karena
tusukan pedang lawan dalam pertandingan, kini ditutupi oleh sebuah kain hitam
sehingga ia kelihatan lebih menyeramkan lagi. Tubuhnya tinggi besar dan di
antara para nelayan dan pedagang yang suka berperahu, dia dikenal sebagai Tok-
gan-hai-liong (Naga Laut Mata Satu) dan namanya adalah Koan Sek. Mereka
sama sekali tidak tahu bahwa perahu mereka yang diamuk oleh badai dahsyat itu
telah mendarat di Pulau Neraka! Andaikata mereka tahu juga, mereka tentu tidak
merasa takut karena pada waktu itu, nama Pulau Neraka hanya dikenal oleh
Orang-orang Pulau Es. Untuk dunia ramai, yang dikenal hanyalah Pulau Es, yang
dikenal sebagai tempat yang hanya terdapat dalam sebuah dongeng. Betapapun
juga, Pulau Es merupakan nama yang ditakuti oleh semua orang termasuk para
bajak. Akat tetapi karena pulau dimana perahu mereka mendarat bukanlah Pulau
Es, melainkan pulau yang hitam penuh tetumbuhan, mereka menjadi berani dan
setelah badai mereda dan air menyurut, mereka lalu menyerbu ke tengah pulau.
212