Page 221 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 221

dan mereka itu pun terbang membalik, mengamuk dan menyerang para bajak

               yang berada di luar lingkaran.


               Saking ngerinya melihat betapa Coa Liok Gu menjerit dan roboh karena kakinya

               tergigit seekor ular, kemudian betapa pembantunya yang juga merupakan sutenya

               melolong-lolong  dan  bergulingan,  dikeroyok  banyak  sekali  binatang  yang

               mengerikan, kepala bajak ini tak dapat lagi menahan dirinya dan dia menjatuhkan

               diri berlutut!

               Sin  Liong  sendiri  merasa  ngeri  menyaksikan  peristiwa  yang  terjadi

               disekelilingnya.  Kalau  saja  dia  dapat  melihat  Ouw  Kong  Ek,  tentu  dia  akan

               meloncat  dan  memaksa  kakek  itu  menghentikan  pekerjaanya  yang  kejam,

               membunuh para bajak seperti itu. Akat tetapi celakanya, suara itu melengking

               tinggi  dan  sukar  diketahui  dari  mana  datangnya,  bahkan  kakek  itu  pun  tidak

               tampak. pula, mana mungkin dia berani meninggalkan Soan Cu yang pingsan itu


               bersama kepala bajak? Maka pemuda ini merasa seperti disayat-sayat jantungnya
               menyaksikan pembunuhan yang amat kejam itu, melihat betapa dua puluh empat


               orang  bajak  menemui  kematian  secara  mengerikan,  berkelojotan  dan
               melolonglolong, akhirnya suara jeritan mereka makin lemah dan berubah seperti


               suara  binatang  disembelih,  kemudian  tubuhnya  tidak  berkelojotan  lagi  dan
               binatang-binatang kecil berbisa yang kelaparan itu masih menggerogoti kulit dan


               daging mereka! Kemudian tampaklah Ouw Kong Ek, Tocu Pulau Neraka. Kakek

               ini  datang  ke  tempat  itu  sambil  merangkak  dengan  susah  payah,  tubuhnya

               kelihatan lemah dan kurus, mukanya pucat dan sambil merangkak itu dia meniup

               sebatang alat tiup terbuat daripada batang alangalang, menyerupai suling kecil.

               Pantas saja suaranya melengking tinggi dan aneh. Beberapa orang anggauta Pulau

               Neraka segera maju dan mengangkat ketua mereka, memapahnya datang dan kini

               binatang-binatang  itu  berangsur-angsur  merayap  pergi  setelah  Ouw  Kong  Ek

               merobah merobah suara tiupan sulingnya. Akhirya yang tinggal hanya mayat-







                                                           220
   216   217   218   219   220   221   222   223   224   225   226