Page 724 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 724

tetapi,  menghindari  mereka  berarti  membuat  mereka  terus  merasa  penasaran.

               Sebaliknya  malah  kalau  kami  berdua  menemui  mereka  dan  membereskan

               persoalan seketika juga."


               Toan Ki dan Swi Nio yang selama tiga hari menerima petunjuk dari Sin Liong,

               telah menaruh kepercayaan penuh akan kesaktian pemuda Pulau Es ini, maka

               mereka tidak merasa khawatir. Mereka maklum bahwa pemuda dan gadis dari

               Pulau  Es  itu  bukanlah  manusia  sembarangan,  apalagi  pemuda  itu  memiliki

               wibawa yang tidak lumrah manusia, gerak-geriknya demikian penuh kelembutan,

               penuh belas kasih sehingga tidaklah mungkin dapat terjadi sesuatu yang buruk

               menimpa seorang manusia seperti ini! Memang benar seperti yang dilaporkan

               oleh  anak  buah  Hoa-san-pai  bahwa  para  tokoh  kang-ouw  itu,  dipelopori  oleh

               Thian-tok,  masih  menghadang  di  lereng  puncak.  Thian-tok  yang  tadinya

               mengandalkan kepandaiannya sendiri, setelah menyaksikan betapa pemuda dan

               dara Pulau Es itu telah mendapatkan kembali pusaka-pusakanya, diam-diam telah

               mengajak semua tokoh lain bersekutu dengan janji bahwa kalau pusaka dapat

               dirampas,  dia  akan  memberi  bagian  kepada  mereka  semua.  Terutama  yang

               menjadi pembantunya sebagai orang ke dua adalah Thian-he Tee-it Ciang Ham

               yang tingkat kepandaiannya hanya berselisih atau kalah sedikit saja dibandingkan

               dengan kepandaian Racun Langit itu.


                Maka ketika Sin  Liong yang  membawa  pusaka                    di

               punggungnya bersama Swat Hong berjalan berlahan dan


               tenang melalui tempat itu, segera para tokoh kang-ouw itu

               muncul dan telah mengurung dua orang muda


                itu dengan ketat, mempersiapkan senjata           masing-masing


               dengan  sikap  mengancam.  Sin  Liong  menggeleng-gelengkan  kepala.  "Hal  itu
               tidak bisa dilakukan, Cu-wi Locianpwe. Pusaka-pusaka ini adalah milik Pulau Es


               turun-temurun, mana mungkin sekarang diserahkan kepada orang lain? Setelah




                                                           723
   719   720   721   722   723   724   725   726   727   728   729