Page 725 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 725

kami berdua berhasil menemukannya kembali, kami harus mengembalikannya

               kepada Pulau Es, tempatnya semula. Maka harap Cu-wi suka memaklumi hal ini

               dan tidak memaksa kepada kami."


               "Orang muda yang keras kepala! Kalau kami memaksa, bagaimana?" "Terserah

               kepada Cu-wi sekalian. Sumoi, harap Sumoi suka pergi dulu ke pinggir, jangan

               menghalangi para Locianpwe ini."

               Swat  Hong  mengangguk  dan  tersenyum,  kemudian  tubuhnya  berkelebat  dan

               terkejutlah semua orang kang-ouw itu ketika melihat gadis itu meloncat seperti

               terbang  saja,  melayang  melalui  kepala  mereka  dan  kini  telah  berdiri  di  luar

               kepungan! Sungguh merupakan bukti kepandaian ginkang (Ilmu meringankan

               tubuh) yang amat hebat!


               Sin Liong sengaja menyuruh sumoinya pergi keluar dari kepungan karena tidak

               menghendaki sumoinya itu naik darah dan turun tangan menggunakan kekerasan

               terhadap orang-orang kang-ouw ini. Setelah kini


                melihat       sumoinya      keluar dari  kepungan,  dia         lalu

               menyilangkan kedua lengannya di depan dada, berkata,


               "Silahkan kepada Cu-wi apa yang hendak Cu-wi lakukan setelah jelas kukatakan

               bahwa  Pusaka  Pulau  Es.tidak  akan  kuberikan  kepada  Cu-wi."  Melihat  sikap

               tenang dan penuh tantangan ini, para tokoh kang-ouw

               menjadi  marah  juga.  Pemuda  itu  tidak  memegang  senjata,  berdiri  dalam

               kepungan dan pusaka itu berada di dalam buntalan yang berada di punggungnya.

               Maka  serentak  orangorang  kang-ouw  yang  sudah  mengilar  dan  ingin  sekali


               merampas pusaka itu menerjang maju dan berebut hendak menyerang Sin Liong
               dan mengulur tangan hendak merampas buntalan.


               Pemuda  itu  hanya  berdiri  tersenyum,  berdiri  tegak  dan  menyilangkan  kedua

               lengannya sambil memandang tanpa berkedip mata.


               "Ahhh....!"



                                                           724
   720   721   722   723   724   725   726   727   728   729   730