Page 723 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 723

serangan  kipas  dan  hudtim  dengan  kedua  tangannya.  Biarpun  dia  tidak

               menggunakan kedua senjata itu, namun kedua tangannya digerakan seperti kedua

               senjata itu, dan dia pun mainkan jurus-jurus yang sama, namun gerakannya jauh

               lebih hebat, bahkan sempurna. Seperti juga tadi, kakek ini memperhatikan dan

               dia telah menghafal dua puluh jurus campuran ilmu hudtim dan kipas.


               "Terima  kasih,  terima  kasih.....  Siancai,  pengalaman  ini  takkan  kulupakan

               selamanya." Dia menjura kepada yang lain lalu berlari pergi.

                "Totiang,     sampaikan salamku kepada            Kwee-toako!" seru


               Swat Hong, akan tetapi kakek itu hanya mengangguk tanpa menoleh karena dia

               pun sedang mengingat-ingat semua jurus tadi agar tidak sampai.lupa. Berturut-

               turut  Gin-siauw  Siucai  juga  menerima  petunjuk  ilmu  silat  suling  perak  dan

               mauwpitnya,


               kemudian Ketua Hoa-san-pai juga menerima petunjuk ilmu

               pedang Hoasan-kiamsut. Para tokoh kang-ouw yang mengurung tempat itu di

               lereng puncak, terheran-heran melihat tiga orang tokoh itu meninggalkan puncak

               seperti orang yang termenung. Akan tetapi diam-diam mereka menjadi girang

               karena tiga orang lihai itu tidak membantu atau mengawal muda-mudi Pulau Es

               yang mereka hadang. Tiga hari lamanya Sin Liong dan Swat Hong tinggal di

               Hoasan, setiap hari menurunkan ilmu-ilmu tingi kepada Toan Ki dan Swi Nio

               sehingga kedua orang suami isteri ini kelak akan menjadi tokoh-tokoh kenamaan

               dan mengangkat nama Hoasan-pai sebagai partai persilatan yang besar dan lihai.

               Pada  hari  ke  empatnya,  pagi-pagi mereka  meninggalkan  markas  Hoa-san-pai,

               diantar sampai ke pintu gerbang oleh Ketua Hoasan-pai, Toan Ki, Swi Nio dan

               para  pimpinan  Hoa-san-pai.  "Taihiap,  Lihiap,  pinto  khawatir  Jiwi  akan

               mengalami gangguan di jalan. Menurut laporan para anak murid pinto, orang-

               orang kang-ouw itu masih menanti di lereng gunung." Pek Sim Tojin berkata

               dengan alis berkerut. "Bagaimana kalau kami mengantar Ji-wi sampai melewati

               mereka dengan selamat?" Sin Liong tersenyum. "Terima kasih, Locianpwe. Akan



                                                           722
   718   719   720   721   722   723   724   725   726   727   728