Page 56 - BUKU AJAR ELEKTRONIK KIMIA BERBASIS KONTEKSTUAL KELAS X SEMESTER II
P. 56

3.1       HUKUM – HUKUM DASAR KIMIA




                  A.       Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)

                           Perhatikan reaksi pembakaran kertas. Sepintas lalu dapat kita lihat bahwa massa

                  abu hasil pembakaran lebih kecil daripada massa kertas yang dibakar. Apakah pembakaran
                  kertas disertai pengurangan massa? Antoine Laurent Lavoisier telah menyelidiki massa

                  zat-zat sebelum dan sesudah reaksi. Lavoisier menimbang zat sebelum bereaksi, kemudian

                  menimbang hasil reaksinya. Ternyata massa zat sebelum dan sesudah reaksi selalu sama.
                  Lavoisier  menyimpulkan  hasil  penemuannya  dalam  suatu  hukum  yang  disebut  hukum

                  kekekalan massa: “Dalam sistem tertutup, massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah
                  sama“.  Perubahan  materi  yang  kita  amati  dalam  kehidupan  sehari-hari  umumnya

                  berlangsung  dalam  wadah  terbuka.  Jika  hasil  reaksi  ada  yang  berupa  gas  (seperti  pada
                  pembakaran kertas), maka massa zat yang tertinggal menjadi lebih kecil daripada massa

                  semula. Sebaliknya, jika reaksi mengikat sesuatu dari lingkungannya (misalnya oksigen),

                  maka hasil reaksi akan lebih besar daripada massa semula. Misalnya, reaksi perkaratan besi
                  (besi mengikat oksigen dari udara) sebagai berikut. Besi yang mempunyai massa tertentu

                  akan  bereaksi  dengan  sejumlah  oksigen  di  udara  membentuk  senyawa  baru  besi  oksida
                  (Fe2O3 (s)) yang massanya sama dengan massa besi dan oksigen mula-mula.

                                                    Fe(s) + O2 (g) ⎯⎯→ Fe2O3 (s)


                  B.       Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)

                           Pada  tahun  1799,  Joseph  Louis  Proust  menemukan  satu  sifat  penting  dari

                  senyawa, yang disebut hukum perbandingan tetap. Berdasarkan penelitian terhadap berbagai
                  senyawa  yang  dilakukannya,  Proust  menyimpulkan  bahwa  “Perbandingan  massa  unsur-

                  unsur dalam satu senyawa adalah tertentu dan tetap“. Senyawa yang sama meskipun berasal
                  dari daerah berbeda atau dibuat dengan cara yang berbeda ternyata mempunyai komposisi

                  yang sama. Contoh menentukan perbandingan massa unsur-unsur dalam senyawa sebagai

                  berikut.  Tabel  3.1  menunjukkan  data  hasil  percobaan  reaksi  besi  dengan  belerang
                  membentuk senyawa besi sulfida (FeS).








                                                                                                       50
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61