Page 2 - PROSEDUR KERJA PRAKTIKUM PEMBUATAN FERRONIKEL
P. 2
Prosedur Kerja
Gambar 2. Diagram Proses Ferronikel
Pengolahan bijih nikel laterit menjadi ferronikel terdiri dari beberapa tahap, yaitu
Tahap Praolahan (Ore Prepaation), Tahap Peleburan (Smelting), Tahap Pemurnian (Refining)
dan Tahap Pencetakan dan Pengepakan (Casting), serta analisisnya menggunakan XRF.
1. Tahap Praolahan
Tahap Praolahan yang dilakukan bertujuan untuk mempersiapkan bijih sebelum
memasuki proses peleburan. Hal ini dilakukan agar bijih yang masuk ke peleburan memenuhi
berbagai persyaratan yang telah ditentukan. Syarat-syarat tersebut antara lain menyangkut
ukuran, kadar bijih, Moisture Content (MC) atau air lembab, LOI (Lost Of Ignation) atau air
kristal, dan lain-lain. Bahan baku yang terdiri dari bijih nikel, anthrasit, dan batu kapur
sebelum diumpankan ke rotary kiln terlebih dahulu mengalami proses ore blending, ore
handling pada rotary dryer dan tahap kalsinasi pada rotary kiln.
Ore Blending
Penanganan bijih mencakup proses penerimaan bijih, pencampuran bijih dan
penampungan biji. Pada proses ore blending ini, ukuran bijih basah masih beragam dengan
MC, sekitar 28– 30%. Setelah dianalisa, kemudian ditentukan presentase pencampuran bijih
yang digunakan sebagai umpan.