Page 3 - PROSEDUR KERJA PRAKTIKUM PEMBUATAN FERRONIKEL
P. 3
Ore Handling
Proses ore handling meliputi: ore receiving, ore drying, ore sizing dan ore mixing.
1. Ore Receiving
Bijih nikel basah (wet ore) dimasukkan ke SOM (Shake Out Machine), akan terpisah
secara manual lewat saringan yang berukuran 20 x 25 cm. Bijih yang berukuran 15 – 20
cm akan ditampung dalam loading hopper yang selanjutnya ditransportasikan oleh belt
conveyor ke rotary dryer. Sedangkan bijih yang berukuran > 20 cm tidak dipergunakan
2. Ore Drying
Proses pengeringan bijih dilakukan di rotary dryer. Rotary dryer memiliki dimensi
panjang 30 m dan diameter 3,20 m dengan putaran 1,5 rpm. Rotary dryer ini digerakkan
oleh motor penggerak. Proses ini bertujuan untuk mengurangi kandungan air lembab
(MC) dalam bijih sekitar 30 – 40 % menjadi 21± 1 %. Penentuan MC menjadi 21 – 23 %
dikarenakan pada kondisi tersebut yang paling baik untuk mereduksi nickel losses,
mengurangi polusi yang akan dihasilkan, dan untuk keawetan mesin. Proses pengeringan
dalam rotary dryer berlangsung sekitar 30 menit. Bahan bakar yang digunakan untuk
rotary dryer adalah batu bara sebagai bahan bakar utama dan minyak sebagai bahan bakar
penunjang. Pemilihan batu bara dikarenakan biayanya murah dan mudah didapatkan.
Pengeringan bijih diakibatkan oleh terjadinya kontak langsung antara udara panas dari
Burner dengan bijih dalam suatu tanur yang berputar. Pemanasan dalam rotary dryer
berlangsung secara parallel flow artinya aliran udara panas dari burner searah dengan
arah aliran masuk material. Temperatur udara panas yang masuk pada rotary dryer sekitar
o
o
400 C - 800 C dan disesuaikan dengan kadar air yang terkandung dalam ore. Pengeringan
dalam rotary dryer akan menghasilkan gas, disamping material kering, gas buang yang
mangandung debu dan abu akan masuk ke dalam multicyclone untuk dikumpulkan,
sementara gas yang ringan akan tertarik oleh exhaust fan untuk kemudian dibuang ke
atmosfir melalui stack.
3. Ore Sizing
Debu yang terkumpul dari multicyclone akan ditarik ke double flap dumpper, jatuh ke
dust belt conveyor dan kemudian menuju ke belt conveyor yang berisi bijih hasil
pengeringan yang akan menuju ke vibrating screen, untuk selanjutnya mengalami proses
penyaringan dengan ukuran harus < 30 mm, sementara ukuran > 30 mm akan masuk
kedalam Impeller Breaker untuk proses crushing. Penentuan ukuran tersebut dikarenakan
pada ukuran tersebut maka kadar LOI yang terdapat pada material lebih mudah tereduksi.