Page 11 - SISTEM SIRKULASI
P. 11
Pembentukan Sel Darah Merah (Eritrosit)
Eritrosit atau sel darah merah merupakan salah satu komponen sel yang
terdapat dalam darah, fungsi utamanya adalah sebagai pengangkut
hemoglobin yang akan membawa oksigen dari paru-paru ke jaringan. Proses
pembentukan eritrosit yang disebut sebagai eritropoiesis merupakan proses
yang diregulasi ketat melalui kendali umpan balik. Pembentukan eritrosit
dihambat oleh kadar hemoglobin diatas normal dan dirangsang oleh keadaan
anemia dan hipoksia.
Dalam minggu-minggu pertama dari kehidupan embrio, eritrosit primitif
yang berinti dihasilkan dalam kantong kuning telur (yolk sac). Selama 3 bulan
kedua (trimester pertengahan) dari kehamilan (gestasi), hati merupakan
organ yang utama membentuk eritrosit, dan pada saat yang sama eritrosit
juga dibentuk di limfa (lien) dan kelenjar limfe (limfo-nodus). Kemudian dalam
tiga bulan terakhir kehamilan dan setelah lahir, eritrosit dibentuk oleh
sumsum tulang.
Pada dasarnya semua sumsum tulang membentuk eritrosit sampai usia 5
tahun, tapi sumsum tulang panjang (kecuali pada proksimal humerus dan
tibia) menjadi sangat beremak, sehingga pada usia kira-kira 20 tahun
sumsum tulang panjang tidak lagi menghasilkan eritrosit. Diatas 20 tahun,
sebagian besar eritrosit dihasilkan oleh sumsum tulang membranosa,
seperti tulang vertebra, sternum, costae, dan pelvis.
Sel darah merah
Lymphocyte
Sumsum Monocyte
Sel darah putih Eosinophil
Basophil
Neutrophil
Platlet
Gambar 2. Tempat terbentuknya darah
4