Page 6 - Flip Bahan Ajar_Febrika Eka Suci
P. 6
4 5 9 4
A = [ ] dan B = [ ]
6 9 8 2
Maka jika dijumlahkan menjadi :
4 5 9 4
A + B = [ ] + [ ]
6 9 8 2
13 9
= [ ]
14 11
Penjumlahan kedua matriks biaya di atas dapat dioperasikan diakibatkan kedua matriks biaya
memiliki ordo yang sama, yaitu 2 × 2. Seandainya ordo kedua matriks biaya tersebut berbeda,
kita tidak dapat melakukan operasi penjumlahan terhadap kedua matriks.
4.2 Operasi Pengurangan Matriks
Misalkan terdapat dua buah matriks, yaitu matriks A dan matriks B. Jika kedua matriks
dikurangkan seperti penjelasan berikut ini :
12 9 4 4
A = [ ] dan B = [ ]
7 5 5 1
Maka jika dijumlahkan menjadi :
12 9 4 4
A - B = [ ] - [ ]
7 5 5 1
8 5
= [ ]
2 4
Misalkan A dan B adalah matriks-matriks berordo m × n. Pengurangan matriks A dengan
matriks B didefinisikan sebagai jumlah antara matriks A dengan matriks –B. Ingat, Matriks –
B adalah lawan dari matriks B. Ditulis: A – B = A + (–B).
Matriks dalam kurung merupakan matriks yang entrynya berlawanan dengan setiap entry yang
bersesuaian matriks B.
4.3 Operasi Perkalin Skalar pada Matriks
Dalam aljabar matriks, bilangan real k sering disebut sebagai skalar. Oleh karena itu perkalian
real terhadap matriks juga disebut sebagai perkalian skalar dengan matriks.
Sebelumnya, pada kajian pengurangan dua matriks, A – B = A + (–B), (–B) dalam hal ini
sebenarnya hasil kali bilangan –1 dengan semua entry matriks B. Artinya, matriks (–B) dapat
kita tulis sebagai: –B = k.B, dengan k = –1