Page 39 - WBC februari 2018 - HQ UPLOAD REVISI
P. 39

SISI PEGAWAI                                                                       SISI PEGAWAI



 Bergabung di Amura,
 Aktifkan Kembali Karate
 Bea Cukai


 Usai  mendapat  penghargaan  pelatih  terbaik,   kini menjadi wajib mengikuti pelatihan sebagai
 Ucok  yang  saat  itu  bertugas  sebagai  ajudan   bekal beladiri mereka di lapangan. Tidak hanya
 Direktur  Jenderal  Bea  dan  Cukai,  Permana   itu,  di  beberapa  kantor pelayanan  pun  masih
 Agung,  memutuskan untuk mundur  dari   ada kegiatan karate, seperti KPU Bea dan Cukai
 kegiatan  karate nasional  dan  memfokuskan   Soekarno-Hatta,  TBK,  dan  beberapa  kantor
 diri kepada pekerjaan yang saat itu dijalaninya.   pelayanan lainnya.
 Namun  demikian,  Ucok  tetap  melatih  teman-
 teman bea cukai  yang ingin  belajar bela  diri   Begitu  juga  dengan  Kantor  Pusat  DJBC,  saat
 karate, bahkan tahun 2007 bergabung dengan   ini  kegiatan  karate  dilakukan  tiga  kali  dalam
 perguruan  karate  Amura  untuk  mengaktifkan   seminggu,  yang  dapat  diikuti  oleh  seluruh
 kembali kegiatan karate di DJBC.  pegawai dan diutamakan dari unit pengawasan.
 Dukungan  penuh  juga diberikan   Dirjen  dan   “Ada keistimewaan lain saat kita berlatih karate,   DJBC  memang  memiliki  ikatan  sejarah  yang
 Kegiatan Amura hingga kini  masih  berjalan,   Direktur P2. ”Pak Wijayanta sangat mendukung   kita menjadi  terbiasa  berolah  raga.  Dengan   kuat dengan  dunia  karate di  Indoensia,  jika
 walaupun  dirinya hanya sebagai  pembina   kegiatan karate bahkan beliau  juga ikut   rutin berolah raga maka tubuh ini menjadi lebih   dulu  DJBC  mampu  membina  dan  melahirkan
 saja,  tapi  sesekali  Ucok  menyempatkan  diri   latihan. Hal ini semata untuk mendukung unit   sehat dan tidak mudah letih ketika mendapat   atlet  karateka yang profesional, mungkin ke
 berlatih bersama pegawai DJBC dan beberapa   pengawasan saat melakukan penindakan yang   beban  kerja  yang  tinggi.  Coba  bayangkan  jika   depan  nanti  akan  banyak  lagi  atlet-atlet  lain
 altet Amura. “Amura kini  sebagai  perguruan   penuh dengaan resiko,” papar Ucok.   tidak suka berolaha raga, saat mendapat beban   yang muncul  bukan hanya dari karateka tapi
 di  lingkungan  DJBC  yang  merekrut  sekaligus      kerja  tinggi  dirinya  akan  mudah  lelah  dan   juga dari berbagai cabang olah raga yang dapat
 membina karateka untuk menjadi  atlet,  maka   Masih  menurutnya,  tugas  DJBC  memang  ada   pulang  kerumah  pun  hanya membawa badan   membawa dan  mengharumkan nama instansi
 tidak  heran  kalau  dari  tim  nasional  yang  ada   yang menyerempet bahaya, khususnya di unit   yang letih tidak ada waktu untuk bercengkrama   khususnya dan bangsa Indonersia. (Supriyadi)
 saat ini beberapa diantaranya adalah atlet dari   pengawasan, penjaga perbatasan, atau petugas   dengan keluarga,  sehingga kualitas hidupnya
 Amura,” ujarnya.  patroli di pantai timur Sumatera, jika bekal ilmu   menjadi menurun,” imbuh Ucok.
 sudah mereka dapatkan di Pusdiklat khususnya
 Sebagai  pejabat eselon  II tentunya kesibukan   untuk berdiplomasi  di lapangan, mereka juga   Lebih  lanjut  Ucok  mengatakan,  bukan  hanya
 dan  waktu  yang  dimiliki  Ucok  sangat  padat   sudah  dibekali  dengan perlengkapan  senjata   karate, olah raga lain juga sangat dibutuhkan oleh
 sekali, namun  demikian dirinya bersyukur   dan kendaraan, namun mereka belum dibekali   setiap orang agar dapat menjalankan aktifitas
 karena kegiatan karate di DJBC masih berjalan   ilmu bela diri. Ucok menilai kondisi ini kadang   rutin dengan baik, karena bekerja adalah proses
 dengan baik bahkan untuk unit pengawasan   tidak  diperhitungkan  oleh  pimpinan,  maka   jangka panjang yang membutuhkan kesegaran
 tidak heran ketika unit pengawasan melakukan   dan  kesiapan  fisik.  Dalam  hal  ini  Ucok  sangat
 penindakan dan ada perlawanan  diluar   berterima  kasih  sekali  kepada  Dirjen  DJBC,
 kesiapan  pegawai  tidak  ada    sehingga  harus   yang sangat support dalam kegiatan olah raga
 mundur untuk mengatur strategi lagi.  di lingkungan DJBC dengan tujuan agar seluruh
            pegawai menjadi  sehat dan kualitas hidupnya
 Kondisi  inilah  yang perlu  diwaspadai,  karena   menjadi baik.
 tidak  menutup  kemungkinan  para  pelanggar
 peraturan kepabeanan dan  cukai  menyiapkan   “Untuk  pegawai  yang  saat  ini  berlatih  karate,
 segala  hal  untuk menghalau  petugas  bea   kami berharap ada diantara mereka yang
 cukai saat melakukan penindakan.  Selain  itu,   berbakat  untuk  menjadi atlet  bisa membawa
 pergerakan  mutasi  yang  begitu  cepat  di  DJBC   instansi  dan  bangsa melalui  kejuaraan  karate,
 mengharuskan  setiap  pegawai  dibekali  ilmu   baik  taraf nasional  maupun  internasional.
 bela diri, bisa  jadi  saat ini  penempatannya   Bahkan akan lebih baik jika DJBC memiliki tim
 hanya di dalam kantor, namun tidak menutup   sendiri untuk bisa turun diberbagai turnamen
 kemungkinan di mutasi berikutnya di tempatkan   karate,” tandas Ucok.
 di  unit  pengawasan atau penjaga perbatasan
 yang  tentunya  memiliki  risiko  serangan  fisik
 saat bekerja menjadi lebih tinggi.

 36  | Volume 50, Nomor 2, Februari 2018 - Warta Bea Cukai  Volume 50, Nomor 2, Februari 2018 - Warta Bea Cukai | 37
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44