Page 36 - WBC februari 2018 - HQ UPLOAD REVISI
P. 36
SISI PEGAWAI
Di Tahun 1981 Ucok ditempatkan di Tanjung
Balai Karimun (TBK) bersama juara karate
lainnya yang telah lebih dulu penempatan.
Di sana Ucok bersama Advent Bangun,
Saifuloh, Maju Dharmanto, dan Nur Rusli
ditunjuk menjadi Tim karateka Riau pada
kejuaran PON.”Karena kami juara di beberapa
pertandingan sebelumnya, otomatis di PON
itu kami yang menjuarainya dan meraih semua
medali baik untuk kategori komite maupun
kata,”ungkap cok sambil mengingat saat latihan
bersama teman-temaannya di hadapan laut di
dojo Kanwil DJBC TBK.
Marisi Zainudin Sihotang
Direktur Teknis dan Fasilitas Cukai Usai menjadi juara PON, kembali Ucok dikirim
untuk beberapa pertandingan yang bertaraf
internasional, yaitu sebagai tim mahasiswa
Indonesia dalam FRIENDSHIP GANES TOKYO,
kejuaraan dunia IAKF di Kairo, kejuaraan dunia
IBUSZ/IAKF WUKO, Budapest, Hungary, dan
kejuaran dunia lainnya baik yang berlangsung
di Asia, maupun Eropa.
Dari beberapa kejuaran dunia yang diikuti Ucok, sekolah yang tidak kunjung selesai. Selain itu,
ada dua pertandingan sangat menarik baginya pekerjaan yang saya jalani juga membutuhkan
dan jadi pengalaman yang tidak dilupakan, konsentrasi sehingga tidak mungkin untuk
yaitu saat dirinya mengikuti kejuaran dunia menjalankan tiga kegiatan sekaligus, saya
mahasiswa, Ucok yang mewakili mahasiswa putuskan kegiatan karate yang saya kurangi,”
Indonesia berhasil mengalahkan karateka ungkap Ucok.
dari Jepang yang sangat tangguh dan sulit
dikalahkan. Dengan mengalahkan Jepang, Mundur dari pertandingan karate bukan berarti
kemampuan karateka Ucok pun diperhitungkan Ucok tidak lagi berhubungan dengan karate,
lawan lainnya. justru setelah sekolahnya selesai Ucok kembali
aktif di karate tapi kali ini bukan lagi sebagai
“Pengalaman menarik lainnya, saat mengikuti atlet, tapi menjadi pelatih untuk tim nasional
kejuaran dunia IBUZ/IAKF di Budapest. Indonesia. Tahun 1991 merupakan awal
Disini saya mendapat rangking lima dunia Ucok mendapat kepercayaan menjadi pelatih
untuk kategori kata perorangan. Ini sangat tim nasional Indonesia pada kejuaraan Sea
membanggakan sekali karena bisa masuk Games di Manila, dari tujuh medali emas yang
rangking dunia dengan lawan-lawan yang cukup ditargetkan, semuanya dapat diraih oleh atlet
tangguh,” katanya. tim karateka Indonesia asuhan Ucok.
Tahun 1984 Ucok memutuskan mengundurkan Selama sepuluh tahun menjadi pelatih
diri dari kejuaraan nasional dan dunia setelah tim nasional dengan hasil yang selalu
mendapat emas untuk PON DKI dan Juara III menggembirakan, pemerintah akhirnya
komite beregu putra pada kejuaraan APUKO memberikan penghargaan Satya Pradana
( ASIA Pasific Union Karate Organization) di kepada Ucok sebagai pelatih karate terbaik
Kinabalu, Malaysia.”Saya memutuskan mundur nasional. Penghargaan ini diberikan langsung
dari pertandingan karena ingin melanjutkan oleh Menpora kepada Ucok untuk pengabdian
dan dedikasi kepada dunia karate di Indonesia.
34 | Volume 50, Nomor 2, Februari 2018 - Warta Bea Cukai Volume 50, Nomor 2, Februari 2018 - Warta Bea Cukai | 35