Page 37 - WBC februari 2018 - HQ UPLOAD REVISI
P. 37

SISI PEGAWAI



            Di  Tahun  1981  Ucok  ditempatkan  di  Tanjung
            Balai  Karimun  (TBK)  bersama  juara  karate
            lainnya yang telah  lebih  dulu penempatan.
            Di  sana  Ucok  bersama  Advent  Bangun,
            Saifuloh,  Maju  Dharmanto, dan  Nur Rusli
            ditunjuk  menjadi  Tim  karateka Riau  pada
            kejuaran PON.”Karena kami juara di beberapa
            pertandingan  sebelumnya,  otomatis  di  PON
            itu kami yang menjuarainya dan meraih semua
            medali baik untuk kategori komite  maupun
            kata,”ungkap cok sambil mengingat saat latihan
            bersama teman-temaannya di hadapan laut di
            dojo Kanwil DJBC TBK.
 Marisi Zainudin Sihotang
 Direktur Teknis dan Fasilitas Cukai  Usai menjadi juara PON, kembali Ucok dikirim
            untuk beberapa  pertandingan  yang  bertaraf
            internasional,  yaitu  sebagai  tim  mahasiswa
            Indonesia  dalam  FRIENDSHIP  GANES  TOKYO,
            kejuaraan dunia IAKF di Kairo, kejuaraan dunia
            IBUSZ/IAKF  WUKO,  Budapest,  Hungary,  dan
            kejuaran dunia  lainnya baik yang berlangsung
            di Asia, maupun Eropa.

            Dari beberapa kejuaran dunia yang diikuti Ucok,   sekolah yang tidak kunjung selesai. Selain itu,
            ada dua pertandingan sangat menarik baginya   pekerjaan yang saya jalani juga membutuhkan
            dan  jadi  pengalaman  yang  tidak    dilupakan,   konsentrasi  sehingga  tidak  mungkin  untuk
            yaitu  saat  dirinya  mengikuti  kejuaran  dunia   menjalankan  tiga  kegiatan  sekaligus,  saya
            mahasiswa,  Ucok  yang  mewakili  mahasiswa   putuskan  kegiatan  karate yang saya kurangi,”
            Indonesia  berhasil  mengalahkan karateka   ungkap Ucok.
            dari  Jepang  yang  sangat  tangguh  dan  sulit
            dikalahkan.  Dengan  mengalahkan  Jepang,   Mundur dari pertandingan karate bukan berarti
            kemampuan karateka Ucok pun diperhitungkan   Ucok  tidak  lagi  berhubungan  dengan  karate,
            lawan lainnya.                           justru setelah sekolahnya selesai Ucok kembali
                                                     aktif  di  karate  tapi  kali  ini  bukan  lagi  sebagai
            “Pengalaman  menarik  lainnya,  saat  mengikuti   atlet,  tapi  menjadi  pelatih  untuk  tim  nasional
            kejuaran  dunia  IBUZ/IAKF  di  Budapest.   Indonesia.  Tahun  1991  merupakan  awal
            Disini  saya mendapat rangking lima  dunia   Ucok  mendapat  kepercayaan  menjadi  pelatih
            untuk kategori  kata perorangan.  Ini  sangat   tim  nasional  Indonesia  pada  kejuaraan  Sea
            membanggakan sekali  karena bisa  masuk   Games di Manila, dari tujuh medali emas yang
            rangking dunia dengan lawan-lawan yang cukup   ditargetkan, semuanya dapat diraih oleh atlet
            tangguh,” katanya.                       tim karateka Indonesia asuhan Ucok.

            Tahun 1984 Ucok memutuskan  mengundurkan   Selama  sepuluh  tahun  menjadi  pelatih
            diri dari kejuaraan nasional dan dunia setelah   tim  nasional  dengan  hasil  yang  selalu
            mendapat  emas  untuk  PON  DKI  dan  Juara  III   menggembirakan,  pemerintah  akhirnya
            komite  beregu  putra pada kejuaraan  APUKO   memberikan penghargaan Satya Pradana
            (  ASIA  Pasific  Union  Karate  Organization) di   kepada  Ucok  sebagai  pelatih  karate  terbaik
            Kinabalu, Malaysia.”Saya memutuskan mundur   nasional.  Penghargaan ini  diberikan langsung
            dari  pertandingan  karena ingin  melanjutkan   oleh Menpora kepada Ucok untuk pengabdian
                                                     dan dedikasi kepada dunia karate di Indonesia.


 34  | Volume 50, Nomor 2, Februari 2018 - Warta Bea Cukai  Volume 50, Nomor 2, Februari 2018 - Warta Bea Cukai | 35
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42