Page 40 - WBC februari 2018 - HQ UPLOAD REVISI
P. 40

FEATURE                                                                                                                                                                             FEATURE
            Kisah Seorang Analis
            Minilab Bea Cukai


          Bicaranya  jelas  dan  lugas,  dan  ia  mampu   “Di sini kami banyak menemukan sampel-sampel
          menjelaskan  peran  penting  seorang  analis   baru.  Untuk  pemeriksaan  barang  larangan
          laboratorium  dengan  bahasa  teknis  yang   pembatasan  (lartas)  dan  narkotika,  psikotropika,
          sederhana.                                 dan  precursor  (NPP)  kita  on  call  24  jam.  Ada  64
                                                     dokumen yang masuk dalam  sebulan  ini,” jelas
          Vicko  (27)  melakukan  pekerjaannya  dengan  hati   Vicko.  Layanan  on  call  24  jam  adalah  layanan
          yang  tulus  dan  penuh  dedikasi.  Ia  tidak  pernah   pengujian  dan  identifikasi  barang  yang  diberikan
          terpikir untuk beranjak meninggalkan rutinitasnya   pihak laboratorium kepada pengguna jasa internal
          sebagai seorang analis lab yang cukup melelahkan.   sebagai bentuk dukungan atas kinerja Bea Cukai.
          Pagi sekali ia bangun dan dengan penuh semangat
          ia berjalan kaki menuju Kantor Bea Cukai Tanjung   Vicko mengatakan, sebenarnya minilab di Tanjung
          Emas,  Semarang.  Ya,  tempat  ia  ditempatkan   Emas, Semarang ini  lebih  ditujukan untuk uji
          dan  bertugas  sekarang.  Pegawai  muda  berdarah   identifikasi  awal  barang,  khususnya  jenis  mineral
          campuran  Palembang-Jawa  ini  seakan  tak  ingin   dan  logam. Tetapi  jika dibutuhkan uji  barang
          terbuai oleh suasana kota yang tergolong nyantai.  lebih  detail, biasanya dibawa ke  BPIB  Surabaya.
                                                     Menurutnya, untuk menentukan kadar kuantitatif                                                   Vicko Gestantyo Anugraha
          Setelah  santap  pagi  ia  habiskan, bergegas  ia   dibutuhkan instrumen atau alat laboratorium                                                        Analis Minilab
          mengecek  kondisi  alat suhu  dan  kelembaban   yang memadai.  Bagi Vicko Minilab  Tanjung                                                Bea Cukai Tanjung Emas Semarang
          di  ruang  minilaboratorium lantai dua  kantor.   Emas, Semarang ini  dirasa sudah  cukup  memiliki
          Kemudian,  segera ia mengecek  dokumen     instrumen yang baik dan lengkap.
          baru  yang masuk dan  dokumen  yang belum
          terselesaikan  di  hari  sebelumnya.  Pagi  itu  hanya   Mayoritas sampel  yang masuk ke minilab  adalah
          satu atau dua dokumen saja yang masuk. Mungkin   jenis  tekstil  dan  plastik.  Vicko  harus  senantiasa
          karena laboratorium ini masih baru. Vicko bekerja   teliti  dan  cermat  dalam  menguji  setiap  sampel
          ditemani dua kompatriotnya. Salah seorang rekan   barang.  Soalnya,  despute dengan pihak  pemberi
          kerjanya malah  masih  pegawai  training, seragam   sampel mengenai jenis pos tarif barang akan
          kerjanya pun putih hitam.                  bisa  berujung  pada  keberatan pihak  pengguna
                                                     jasa, karena berkaitan dengan biaya bea masuk.
          Setiap  harinya,  pasti  ada  dokumen  yang  masuk   “Importir  bisa  jadi  tambah  bayar  atau  terkena
          untuk  minta  diteliti  dan  dianalisis  olehnya.   larangan pembatasan.  Salah  satunya dikarenakan
          Biasanya,  satu dokumen bisa  berisi beberapa   hasil uji laboratorium, jadi ini krusial,” ujarnya.
          sampel barang. Contohnya, tekstil yang sampelnya
          lumayan banyak. “Kebanyakan sampel yang masuk   Menurut  Anton  Martin,  Kepala  Seksi  P2  Tanjung
          kesini  adalah  dari Pejabat Fungsional  Pemeriksa   Emas, pihaknya sangat terbantu dengan hadirnya
          Dokumen (PFPD) dan Penindakan dan Penyidikan   minilab  ini.  Menurutnya hal  ini  bisa  membuat
          (P2)  Tanjung  Emas  dan  Bea  Cukai  Kudus  terkait   pekerjaan  lebih  efektif  dan  efisien,  karena  akan
          rokok,”  ujar  Vicko.  Pihak  PFPD  dan  P2  seakan   memangkas waktu dan biaya, sehingga ketepatan
          menjadi  pengguna  jasa  internal  rutin  yang   pelayanan  tetap  terjaga.  “P2  membutuhkan
          meminta jasanya. Karena memang dua bidang itu   kecepatan  dan  akurasi,  yang  dulunya  butuh  tiga
          yang kerap bersinggungan dengan hal pemeriksaan   minggu, sekarang menjadi tiga hari. Dulu importir
          fisik barang.                              komplain karena lama, sekarang kilat, bisa ditunggu
                                                     dalam  hitungan jam  saja.  Di  Tanjung  Emas,
          Seperti halnya setiap pekerjaan kantor harus ada   persentase importir umum sangat dominan, lebih
          targetnya. Pihak minilab  pun  memberikan janji   dari 50 persen. Kita pun menemukan narkotika jenis
          layanan  dua  hari kerja,  hasil  lab  bisa  keluar. Hal   baru di sini. Nah, analis lab yang juga merupakan
          ini  memang  sudah  standar dan sesuai dengan   bagian  penting  dari  Bea  Cukai  harus  berbangga,”
          arahan  dan  ketentuan  dari  Balai  Pemeriksaan   papar Anton.
          dan  Identifikasi  Barang  (BPIB),  satuan  kerja
          laboratorium milik Bea Cukai.

            38  | Volume 50, Nomor 2, Februari 2018 - Warta Bea Cukai                                                                                     Volume 50, Nomor 2, Februari 2018 - Warta Bea Cukai | 39
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45