Page 20 - WBC Januari 2018
P. 20

LAPORAN UTAMA                                                                                                                                                             MAIN REPORT
           PERUBAHAN PARADIGMA BERPIKIR                                                                        CHANGE OF MINDSET


           BEA CUKAI

        T       erkait  dengan pengelolaan tugas  mengurangi kesenjangan.  Saat ini  Bea  Cukai



                dan  fungsinya sebagai  salah  satu  dituntut dapat menjadi partner yang sehat bagi
                aparat  fiskus,  dan  seiring  dengan  industri dan masyarakat, jangan sampai menjadi
                perkembangan lingkungan strategis  distorsi bagi ekonomi, industri, dan masyarakat.
                yang   dihadapi  dewasa    ini  dan  Bila   industri   dan   masyarakat   aktivitas
        kedepannya, paradigma  berpikir  Bea Cukai,  produktifnya dapat tumbuh berkembang secara
        menurut Sugeng  Apriyanto,  perlu berubah.  sehat di atas pondasi perekonomian yang kuat,
        “Saat ini, Bea Cukai  dihadapkan pada tarif bea  maka penerimaan negara yang meningkat secara
        masuk yang semakin menurun sebagai dampak  berkelanjutan merupakan sebuah keniscayaan,”
        perkembangan liberalisasi  perdagangan dan  ungkap Sugeng.
        free  trade agreement (FTA),  barang kena           Perubahan paradigma tersebut dapat                                                                                  President of Republic Indonesia,
                                                                                                                                                                                Joko  Widodo  in  the  launching
        cukai  yang masih  terbatas, perkembangan  dianalogikan sebagai pohon, dimana pengguna                                                                                  of  import  facility  for export  for
                                                                                                                                                                                small  and  medium  enterprise  in
        teknologi  yang  semakin pesat khususnya  jasa kepabeanan dan cukai dapat  diibaratkan                                                                                  Tumang, Central Java
        internet,  serta tuntutan untuk menciptakan  sebagai pohonnya, sedangkan Bea Cukai sebagai
        sistem dan prosedur layanan kepabeanan yang  penanam,    perawat,   pelindung,  sekaligus
        semakin efisien guna meningkatkan daya saing  pemetik  hasilnya.  “Sebagai  penanam  pohon,                  According to the management of duties  excise  revenue  generated  can  be  higher  and
        perekonomian  nasional  dalam memenangkan  tentunya berpikir  bagaimana caranya untuk                 and  functions  as  one  of  the  officers  of  fiscal,  develop sustainably.
        persaingan ekonomi global,” ujarnya.         menanam,  merawat memelihara dan  menjaga                and  along  with  the  development  of  strategic  “DGCE nowadays should be able to run the its
               Hal ini  tentunya menuntut Bea  Cukai  pohon  tersebut  agar  nantinya  tumbuh  sehat,         environment faced today as well as in the future,  four  roles, namely as community  protector,
        untuk tidak lagi hanya peduli dan fokus terhadap  berkembang semakin banyak dan menghasilkan          DGCE  thinking  paradigm,  according  to  Sugeng  industrial assistance,  trade facilitator,  and
        penerimaan  yang dipungut  dari  industri dan  buah yang banyak dan lezat.  Bea Cukai dituntut        Apriyanto,  needs  to  change.  “Currently,  DGCE  revenue collector. It should be more effectively
        masyarakat pengguna jasa kepabeanan  dan  dapat selalu  memberikan pelayanan  terbaik                 is faced with declining import duty tariffs as a  and  productively  in  encouraging  economic
        cukai saja, namun juga diharapkan dapat lebih  dengan memberikan prosedur yang mudah dan              result of the development of trade liberalization  growth,  increasing  investment,  protecting  the
        peduli  dalam  memfasilitasi  dan  membantu  tidak berbelit-belit, serta menyediakan fasilitasi       and free trade agreement (FTA), limited taxable  community, including poverty eradication, and
        mengembangkan  aktivitas  produktif  mereka  (insentif fiskal dan prosedural) guna mendorong          goods,  rapid  technological  developments,  reduce the gap. DGCE is now required to be an
        yang taxable, serta menjaga dan  melindungi  industri nasional  (termasuk IKM) tumbuh                 especially  the internet, and  the demand  to  encouraging partner for industry and  society,
        mereka  dari  aktivitas  perdagangan  ilegal.  berkembang dan berdaya saing tinggi,” ujarnya.         create  more  efficient  customs  service  systems  not to be a distortion for the economy, industry,
        Hal  ini  dimaksudkan  agar  aktivitas  produktif     Pengawasan    tentunya     tidaklah             and  procedures  in  order  to  improve  the  and society. If industry and society productive
        industri dan masyarakat tersebut dapat tumbuh  dilupakan. Bea Cukai secara efektif melakukan          competitiveness  of  the  national  economy  in  activities can grow in a healthy way on a strong
        berkembang  secara sehat,  sehingga  pada  pengawasan atas lalu  lintas barang secara                 winning the global economic competition, “he  economic foundation, then the sustainable state
        gilirannya penerimaan perpajakan termasuk  profesional  dengan  memastikan  bahwa  tidak              said.                                        revenues are a necessity, “said Sugeng.
        penerimaan kepabeanan  dan  cukai  yang  ada barang yang terlarang atau berbahaya baik                       This  requires  DGCE  to  no  longer  only     The paradigm shift can be analogized as
        dihasilkan  dapat  lebih  tinggi  dan  berkembang  bagi masyarakat dan industri dalam negeri serta    care and focus on the revenues collected from  a tree, where customs and excise service users
        secara berkelanjutan.                        efektif  dalam  penegakan  hukum  atas  aktivitas        the industry and  the public of customs and  can be likened to a tree, while DGCE as a grower,
               “Bea Cukai  saat ini  harus  sanggup  perdagangan ilegal yang dapat menjadi distorsi           excise  service  users,  but  is  also  expected  to  nurse, protector, and also the result picker. “As
        menjalankan keempat pilar  perannya,  yaitu  bagi  perekonomian.  Akhir dari  paradigma               be  more  concerned  in  facilitating  and  helping  a tree  grower, you  must think  how to  plant,
        sebagai   community    protector,  industrial  tersebut akan berlanjut ke fungsi penerimaan.          to  develop  their  taxable  productive  activities,  take care of and keep the tree to grow healthy,
        assistance,  trade  facilitator,  dan  revenue  Dimana  kelancaran  transaksi  perdagangan            and  safeguarding  and  protecting  them  of  growing more delicious fruit. DGCE is required
        collector  secara  lebih  efektif  dan  produktif  ekspor-impor  serta  pengawasan  yang  efektif     illegal trading activities. It is intended that the  to always provide the best service by providing
        dalam  mendorong  pertumbuhan  ekonomi,  membuat kondusifnya  perekonomian nasional                   productive  activities  of  these  industries  and  easy and  uncomplicated procedures, as  well
        meningkatkan investasi, melindungi masyarakat,  dan berujung pada penerimaan negara yang              communities can grow in a healthy way, so that  as  providing  facilitation  (fiscal  and  procedural
        termasuk    mengentas    kemiskinan,  serta  maksimal.                                                in turn the tax revenues including customs and  incentives)  to  encourage  the  national  industry

         18  | Volume 50, Nomor 1, Januari 2018 - Warta Bea Cukai                                                                                              Volume 50, Nomor 1, Januari 2018 - Warta Bea Cukai | 19
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25