Page 64 - modul Pembelajaran Studi AGama kontemporer
P. 64
diselewengkan dan bukan untuk membawa syari’at yang baru. Oleh sebab itu, di
dalam injil lebih banyak berisikan ajaran akhlak dari pada ajaran aqidah atau
syari’at. Sehingga ketika kristen (gereja) mendominasi barat dalam segala aspek
kehidupan, maka hal tersebut sulit untuk dijalankan dan bahkan banyak
64
mendapat pertentangan-pertentangan . Dari empat sebab itulah (diantaranya)
kristen mempunyai potensi besar untuk melahirkan sekularisme.
C. Pandangan Islam Terhadap Sekularisme
Sekularisme di Dunia Islam bukanlah menjadi sesuatu yang asing lagi.
Dapat dikatakan bahwa sekularisme kini telah menjadi bagian dari tubuhnya atau
bahkan menjadi tubuhnya itu sendiri. Ibarat sebuah virus yang menyerang tubuh
manusia, dia sudah menyerang apa saja dari bagian tubuhnya itu. Bahkan yang
lebih hebatnya lagi, virus itu telah menghabisi seluruh tubuh inangnya dan
menjelma menjadi wujud sosok baru. bak sebuah monster yang besar dan
mengerikan sehingga sudah sulit sekali dikenali wujud aslinya.
Menurut al-Attas, Islam menolak penerapan apapun mengenai konsep-
konsep sekular, sekularisasi maupun sekularisme, karena semua itu berlawanan
dengan segala hal dalam agama islam. Dengan kata lain, Islam menolak secara
total manifestasi dan arti sekularisasi baik eksplisit (terang-terangan) maupun
implisit (tersembunyi), sebab sekularisasi bagaikan racun yang bersifat
mematikan terhadap keyakinan yang benar (iman).
Hal senada dikemukakan almarhum Prof Dr H Mohammad Rasjidi.
Rasjidi beranggapan bahwa sekularisme atau sekularisasi membawa
pengaruhnya merugikan bagi Islam dan umatnya. Karena itu, keduanya harus
dihilangkan. Baginya, pemikiran baru seperti itu memang dapat menimbulkan
65
dampak negatif .
Al-Attas menambahkan, Pada hakekatnya di dalam Islam tidak terdapat
kata yang cocok untuk menerjemahkan kata Secular. Jika ada, itupun hanya
mendekati, seperti yang terdapat Dalam Al-Qur'an yaitu al-hayat al-dunya,
mengapa demikian? karena konsep Sekular itu tidak ditemukan dalam
64 Azka DKK, “Islam dan Sekularisme” UIN Syarif Hidayatullah (Jakarta: 2008), hal. 6-7.
65 Ibid, hal. 9-10
60