Page 59 - modul Pembelajaran Studi AGama kontemporer
P. 59
Uraian Materi
A. Pengertian Sekularisme
Sekuler berasal dari kata latin yang berarti ”masa” karena itu sekuler
55
berarti “beriorientasi pada masa sekarang”. Secara etimologi sekularisme
berasal dari kata saeculum (bahasa latin), yang mempunai arti waktu dan lokasi:
waktu menunjukan kepada pengertian ‘sekarang’ atau ‘kini’, dan lokasi
56
menunjuk kepada pengertian ‘dunia’ atau ‘duniawi’.
Sekularisme juga memiliki arti fashluddin anil haya, yaitu memisahkan
peran agama dari kehidupan yang berarti agama hanya mengurusi hubungan
57
antara individu dan penciptanya saja. Maka sekularisme secara bahasa bisa
diartikan sebagai faham yang hanya melihat kepada kehidupan saat ini saja di
dunia ini. Tanpa ada perhatian sama sekali kepada hal-hal yang bersifat spiritual
seperti adanya kehidupan setelah kematian yang notabene adalah inti dari ajaran
58
agama.
Sekularisme secara terminologi sering didefinisikan sebagai sebuah
konsep yang memisahkan antara negara (politik) dan agama (religion). Yaitu,
bahwa negara merupakan lembaga yang mengurusi tatanan hidup yang bersifat
duniawi dan tidak ada hubungannya dengan yang berbau akhirat, sedangkan
agama adalah lembaga yang hanya mengatur hubungan manusia dengan hal-hal
yang bersifat metafisis dan bersifat spiritual, seperti hubungan manusia dengan
tuhan. Maka, menurut para sekular, negara dan agama yang dianggap masing-
masing mempunyai kubu yang berbeda tidak bisa disatukan. Masing-masing
haruslah berada pada jalurnya sendiri-sendiri.
Yang perlu diperhatikan adalah adanya perbedaan antara sekularisasi dan
sekularisme. Menurut Syed naquib Al Attas, Sekularisasi adalah Suatu proses
yang berkelanjutan dan berakhir terbuka dimana nilai-nilai dan pandangan-
55 M. Rasyidi, Koreksi Terhadap Sekulerisme Nur Kholis Majid, (Jakarta: Bulan Bintang, 1972),
hlm. 14-15.
56 Syed Naquib Al Attas. Islam Dan Sekularisme. (Bandung:Pustaka, 1981). Hal.18-19
57 Taqiyuddin An-Nabhani. Peraturan Hidup Dalam Islam, (Bogor: Pustaka Tariqul Izzah, 2001),
Hal. 41.
58 Jamaluddin, Sekulerisme: Ajaran dan Pengaruhnya Dalam Dunia Pendidikan, Jurnal
Mudarrisuna, Volume 3, Nomor 2 (Juli-Desember 2013).
55