Page 55 - modul Pembelajaran Studi AGama kontemporer
P. 55

3.  Liberal Moderat

                                      Komunitas muslim liberal moderat merupakan faksi yang mampu
                                terus  menggairahkan  pemikiran  Islam  liberal  di  Indonesia  yang

                                belakangan  semakin  marak.  Faksi  ini  tidak  menjadikan  Islam  sebagai
                                ideologi politik maupun mencita-citakan Islam politik yang menurut Islam

                                harus terlibat dalam pengambilan kebijakan negara secara langsung. Faksi

                                liberal moderat Islam ini merupakan kelanjutan dari cita-cita Islam neo-
                                modernis  Nurcholis  Madjid,  Djohan  Efendy,  Addurrahman  Wahid  dan

                                Ahmad Wahib, adapun tokoh liberal modern seperti P3M, Paramadina,

                                UIN Jakarta dan Yogyakarta, PSW UIN Yogyakarta serta Fahmina, yang
                                kesemuaanya itu disebut oleh Greg Barton disebut pula sebagai perintis

                                Islam progresif atau neo-modernisme  Islam  Indonesia, dengan  gurunya
                                Fazlur Rahman dan kalangan pesantren, yang cenderung sufistik.


                                      Faksi liberal moderat Islam ini dekat dengan tradisi filsafat perennial
                                dalam  studi  agama-agama.  Perspektif  perennial,  dalam  mendekati  dan

                                memahami  agama  cenderung  melihat  hal-hal  yang  substansial,  yakni

                                mencari  hal-hal  universal  melalui  pendekatan  apresiatif  terhadap
                                partikularitas  bentuk-bentuk  agama  yang  diwahyukan  Tuhan  dalam

                                rentang sejarah. Dalam perspektif studi agama yang demikian, merupakan
                                sikap awal yang harus dibangun dan ditempuh dengan mengingat bahwa

                                semua  agama  mengajarkan  prinsip  keadilan  maka  bersikap  adil  dan

                                berbaik sangka dalam memberikan penilaian terhadap agama-agama yang
                                ada.


                                      Karakteristik  dari  liberal  moderat  ini  dalam  mengaktualisasikan
                                gagasannya,  kelompok  ini  tidak  melakukan  secara  konfrontatif  dengan

                                menyerang  lawan-lawannya  yang  berbeda,  tetapi  dilakukan  dengan

                                memberikan  argumentasi  rasional  dan  fakta-fakta  sehingga  pihak  yang
                                bersebrangan  mau  mendengarkan  apa  yang  dikemukakan,  sekalipun

                                mereka  tidak  lantas  membenarkan  ataupun  mengikutinya.  Sikap
                                intelektual  liberal  moderat  ini  juga  tidak  konfrontatif  dengan





                                                              51
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60