Page 56 - modul Pembelajaran Studi AGama kontemporer
P. 56

pemerintahan,  bahkan  cenderung  akomodatif,  tetapi  tetap  kritis  atas

                                hegemoni dan pemalsuan agama sebagai basis legitimasi.

                             4.  Liberal Transformatif

                                      Intelektual  liberal  transformatif  merupakan  tipe  pemikiran  yang

                                agak  lain  dibandingkan  karakteristik  pemikiran  liberal  lainnya.  Prinsip
                                pemikiran  ini  adalah  mencoba  mempertanyakan  kembali  paradigma

                                mainstream  yang  ada  dan  ideologi  yang  tersembunyi  di  dalamnya,
                                sekaligus  berusaha  menemukan  paradigma  alternative  yang  diharapkan

                                akan mampu mengubah struktur dan superstruktur yang menindas rakyat
                                serta  membuka  kemungkinan  bagi  rakyat  untuk  mewujudkan  potensi

                                kemanusiaannya.  Prinsip  dari  mencari  struktur  dan  superstruktur  untuk

                                memungkinkan  rakyat  mengontrol  perubahan  sosial  dan  menciptakan
                                rakyat  menuju  jalan  demokratis  dalam  perubahan  sosial,  ekonomi,  dan

                                politik.

                                      Paradigma Islam liberal transformatif adalah paradigma alternative

                                dari  tiga  paradigma  (tradisionalis,  modernis,  dan  revivasilis).  Menurut

                                paradigma liberal transformatif bahwa kemiskinan itu disebabkan karena
                                adanya  ketidakadilan  sistem  dan  ekonomi,  politik  serta  kultur.  Adapun

                                tokoh institusi liberal transformatif yaitu Moeslim Abdurrahman, Mansour
                                                             53
                                Fakih, Abdul Munir Mulkhan.

                        E.   Dampak Liberalisme Terhadap Hukum Islam di Indonesia

                                   Munculnya  liberalisme  di  Indonesia  ternyata  menimbulkan  pro  dan
                             kontra di masyarakat. Ada sebagian kelompok masyarakat yang mendukung

                             dan  ada  pula  yang  menolaknya  bahkan  membencinya  dan  menggapnya
                             sebagai suatu pengingkaran. Berdasarkan hal tersebut bahwa hukum Islam itu

                             adalah  hukum  Tuhan  (syari’at),  namun  pada  waktu  yang  sama  hukum
                             manusia (Fiqih). Sebagai Hukum Tuhan, Hukum Islam bersifat suci, absolud,

                             mutlak  dan  abadi.  Namun  demikian,  secara  hermaneutik  betapa  suci  dan




                             53  Ibid, hlm. 22-30.



                                                              52
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61