Page 57 - modul Pembelajaran Studi AGama kontemporer
P. 57

sakralnya  hukum  Tuhan,  pada  akhirnya  ketika  dipahami  dan  di

                             implementasikan  dalam  kehidupan  yang  nyata  maka  kesakralan  beralih
                             menjadi relative dan profan.

                                   Sejak awal orde baru, umat Islam bersama pemerintah yang dalam hal
                             ini  adalah  departemen  agama  dan  mahkamah  agung  sebenarnya  telah

                             memiliki rumusan tersendiri tentang syari’at Islam, yang belakangan rumusan

                             ini  dikenal  dengan  Kompilasi  Hukum  Islam  (KHI)  yang  dalam  bentuk
                             legalnya dijustifikasi oleh presiden Soeharto melalui Impres Nomor 1 Tahun

                             1991 tentang Perluasan Kompilasi Hukum Islam. Saat itu KHI mencakup tiga

                             bidang hukum Islam yang terakumulasi ke dalam 299 pasal, yakni Hukum
                             Perkawinan, Kewarisan, dan Hukum Perwakafan.

                                   Kehadiran Islam liberal di Indonesia belakangan membawa perubahan
                             dan  pembaharuan  pula  terhadap  hukum  Islam  di  Indonesia.  Pembaharuan

                             hukum Islam tersebut adalah perubahan yang mengarah kepada fungsional,
                             proposional, dan rasional, baik perubahan itu bersifat modifikasi dari hukum-

                             hukum yang lama yang telah ada sebelumnya maupun hukum murni berupa

                             penciptaan  yang  baru.  Salah  satu  contoh  pengaruh  atau  dampak  dari
                             liberalisme  tersebut  yang  membawa  perubahan  terhadap  hukum  Islam  di

                             Indonesia adalah lahirnya Counter Legal Draft yang mana salah satu masalah
                             dianggap  krusial  adalah  menyangkut  perkawinan  beda  agama.  Hal  ini

                             dipandang  krusial  bukan  hanya  karena  kebolehannya  karena  masa
                             sebelumnya dilarang tetapi karena Counter Legal Draft ini juga mengakui

                                                                                54
                             eksistensinya memberi pengaturan dan perlindungan.

















                             54  Qori Rizqiah H Kalingga, Liberalisme Hukum Islam di Indonesia (Dampak Terhadap
                        Perkembangan Hukum Islam di Indonesia), (Justiqa Volume 02 Nomor 02, 2020), hlm. 7.



                                                              53
   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62