Page 19 - BAHAN AJAR ANALISIS KATION
P. 19
Prosedur 4
Kelarutan senyawa Hgs akan meningkat dengan penambahan konsentrasi asam dan
juga disebabkan oleh berkurangnya senyawa raksa(II) karena membentuk senyawa
2-
kompleks [HgCl4] .
Prosedur 5
2-
Untuk mengkonfirmasi kehadiran senyawa raksa(II) sebagai senyawa [HgCl4] dilakukan
reaksi khusus, yaitu melalui reaksi reduksi tembaga akan menghasilkan Hg yang terlihat
berwarna perak meliputi tembaga. Untuk meyakinkan kehadiran kation raksa(II) dapat juga
dilakukan melalui reduksi dengan timah(II) menghasilkan senyawa Hg2Cl2 berwarna putih,
2+
dan selanjutnya kelebihan Sn akan mengubah Hg2Cl2 menjadi Hg berwarna abu-abu atau
hitam yang biasanya menempel pada permukaan tabung reaksi.
2-
[HgCl4] . → Hg2Cl2 putih → Hg(l) hitam
Prosedur 6
2+
2+
Kation Pb dan Cu berwarna biru muda direaksikan dengan 3M H2SO4,diuapkan
dan didinginkan untuk menghilangkan asam nitrat, sehingga PbSO4 dapat latut.
Penguapan dapat dilanjutkan untuk menghilangkan asam nitrat sampai terbentuk
kabut SO3 yang berasal dari pengubahan asam sulfat. Dengan menggunakan residu
ke dalam air akan dapat mengubah kesetimbangan sehingga terbentuk endapan
2+
PbSO4 berwarnha putih, sehingga dapat memisahkan Pb dari Cu karena kation
tembaga masih tetap di dalam larutan dalam suasana asam.
Prosedur 7
Kedalam PbSO4 ditambahkan 6M NaOH sehingga endapan PbSO4 melarut membentuk
2-
2-
senyawa kompleks [Pb(OH)4 ]. Reaksi [Pb(OH)4 ] dengan asam asetat akan
2+
menghasilkan ion Pb di dalam larutan, yang dapat digunakan untuk reaksi konfirmasi
dan identifikasi menggunakan kromat. Penambahan 0,1M K2CrO4 dalam suasana 6M
CH3COOHakan menghasilkan endapan PbCrO4berwarna kuning, digunakan sebagai
2+
konfimasi terhadap kehadiran kation Pb di dalam sampel.