Page 40 - BAHAN AJAR MODUL 2 KB 2 _ PUTU EKA PURNAMA DEWI
P. 40
dilakukan individu.
3) Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok
Guru memantau keterlibatan siswa dalam pengumpulan data selama proses
penyelidikan. Dalam kegiatan ini siswa membaca berbagai referensi maupun
melakukan pengamatan (level C3)
4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Siswa bersama kelompoknya melakukan diskusi untuk mengembangkan jawaban
hasil dari pengamatan yang mereka lakukan dan menghasilkan solusi pemecahan
masalah (level C4), lalu dipresentasikan di depan kelas.
5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Setelah kelompok melakukan presentasi, kelompok lain memberikan apresiasi.
Kegiatan dilanjutkan dengan mengevaluasi hasil proses pemecahan masalah
(level C5) dan merangkum hasil diskusi bersama guru (level C6).
5. Kekongruenan dan Kesebangunan
Kekongruenan dan kesebangunan merupakan sebuah konsep geometri yang
membahas tentang bentuk geometri yang sama dan serupa. Dalam kehidupan sehari-hari,
kita dapat menemukan bentuk geometri yang sama dan serupa, misalnya ubin yang
dipasang pada lantai rumah kita biasanya berbentuk sama dan mempunyai ukuran yang
sama. Hal inilah yang nantinya akan disebut dengan kekongruenan. Untuk lebih jelasnya
akan dipaparkan pada bagian di bawah ini.
a. Kekongruenan
Kekongruenan merupakan sebuah konsep yang melibatkan dua atau lebih
bangun geometri yang sama dan sebangun. Muntolib (2020: 16) mengatakan,
kongruen adalah dua buah bangun datar yang mempunyai bentuk dan ukuran yang
sama persis. Dua buah bangun geometri atau lebih dikatakan saling kongruen atau
dapat dikatakan sama dan sebangun jika unsur-unsur yang bersesuaian pada bangun-
bangun tersebut saling kongruen (sama dan sebangun).
Dua segmen garis dikatakan saling kongruen apabila panjang atau ukuran kedua
garis tersebut sama panjang. Dua buah sudut atau lebih dikatakan kongruen jika ukuran
sudut-sudut tersebut sama. Dua bangun atau lebih dikatakan kongruen jika bangun
tersebut memiliki bentuk dan ukuran yang sama serta sudut yang bersesuaian sama
besar (sama dan sebangun). Perhatikan gambar 1.33 di bawah ini!
Gambar 1.33 Ilustrasi Bangun Datar Kongruen
Kedua bangun diatas adalah bangun yang kongruen karena panjang KL = PQ,
panjang LM = QR, panjang MN = RS, panjang NK = SP, maka pada bangun KLMN
dan PQRS dapat dikatakan kongruen karena memiliki bentuk dan ukuran yang sama.
Menurut Wagiyo, dkk (2008: 3), syarat dua buah bangun dikatakan kongruen
adalah:
1) Memiliki ukuran- ukuran sisi yang bersesuaian sama.
2) Memiliki ukuran- ukuran sudut yang bersesuaian yang sama.
Pada bangun segitiga, dua atau lebih segitiga dikatakan kongruen apabila unsur-
39