Page 19 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 JULI 2021
P. 19
masa pembatasan sosial yang sangat ketat ini banyak juga perusahaan yang penghasilannya
menurun drastis.
"Betul-betul pendapatannya akan turun bahkan mungkin ada yang sama sekali nggak dapat
pendapatan. Seperti ritel, mal kan benar-benar ditutup, kan berarti pendapatannya nol. Demikian
juga toko-toko, tenantnya nol semua," tuturnya.
Tak hanya ritel, menurut Hariyadi pengusaha di sektor transportasi juga mengalami dampak
yang paling berat karena mobilitas masyarakat dihentikan.
"Belum lagi perusahaan-perusahaan manufaktur yang menjual produknya melalui ritel, seperti
perusahaan tekstil, kalau pasarnya ditutup bagaimana jualannya," terangnya.
Hariyadi mengibaratkan PPKM Darurat ataupun kebijakan pengetatan aktivitas masyarakat
lainnya hanya seperti pemadam kebakaran. Kebijakan itu tidak menyelesaikan akar
permasalahannya yakni virus COVID-19 itu sendiri.
"PPKM sifatnya hanya pemadam kebakaran saja, sifatnya ad hoc. Secara penyelesaian terhadap
pandemi ini kan yang harus dieliminasi kan virusnya, atau membuat virus itu menjadi tidak
berbahaya. Ya satu-satunya pakai vaksin," ucapnya.
Seharusnya pemerintah fokus untuk mencari cara bagaimana mendorong vaksinasi agar
pelaksanaannya dipercepat. Dia mengatakan Presiden Jokowi sendiri sudah menunjukkan
kekesalannya karena stok vaksin yang sudah tersedia 137 juta namun yang disuntikkan baru 54
juta.
"Sekarang vaksinnya hari ini di dashboard-nya Kemenkes baru 7,8% yang sudah dua kali dosis
vaksin, yang baru 1 kali 19,82%, itu dari total populasi. Kan yang dipakai seharusnya yang sudah
2 kali divaksin, baru 7,8% terhadap 208 juta orang. Ini kan lambat, ini yang harus dipercepat,"
tegasnya.
18